Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

MIMO Tingkatkan Traffic Internet

Kompas.com - 15/11/2022, 08:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Open RAN

Sementara teknologi seluler TDD, seperti pada penggunaan frekuensi di spektrum 2300 MGHz milik Smartfren dan Telkomsel, semua frekuensi digunakan bersamaan antara unggah dan unduh, bergantian.

Penggunaan TDD disebutkan lebih efisien dibanding FDD, karena sifat spektrum 2300 MHz yang cakupannya sempit membuat jarak antar-BTS sangat dekat, antara 200 meter hingga 300 meter.

Dengan cara penggunaan kembali (re use) frekuensi di BTS berseling, lebih banyak pelanggan terlayani untuk satu kawasan.

Sementara FDD jarak antar-BTS-nya antara 3 kilometer sampai 5 kilometer, sehingga re use yang dapat “dikerahkan” hanya sedikit.

Selain teknologi-teknologi tadi, ada cara boosting throughput yang namanya DSS (dynamic spectrum sharing), menggunakan kanal yang sama untuk dua radio tipe akses yang berbeda.

Contohnya, spektrum frekuensi selebar 10 MHz di spektrum 2100MHz yang dimanfaatkan untuk membawa traffic 4G dan 5G secara simultan. Pembagian besaran kanal di 2100MHz untuk 4G dan 5G mengikuti demand yang ada.

Implementasi DSS menjadi alternatif pilihan akibat keterbatasan frekuensi operator dalam menghadirkan 5G.

Kendati dipakai bersamaan untuk 4G dengan diambilnya sebagian lebar spektrum, penerapan teknologi DSS tidak mengganggu layanan terhadap pelanggan 4G di spektrum frekuensi tadi.

Teknologi yang kemudian dicontoh operator seluler lainnya, Open RAN (radio access network) yang memberi penghematan biaya. Teknologi Open RAN mengintegrasikan semua teknologi baik itu 2G, 3G, 4G, 5G, dalam satu sistem server.

Inti atau server dalam Open RAN adalah virtual server. Operator seluler pun dapat menggunakan multivendor dalam menerapkan topologi jaringan tanpa terikat pada satu merek/brand.

Layanan data

Konsep ini memberikan efisiensi beban biaya baik belanja modal (capex – capital expenditure) maupun belanja operasional (opex – operational expenditure) di sisi operator seluler dengan kualitas layanan yang sama baiknya diterima pelanggan.

Menurut Deutsche Telekom, Jerman, belum lama ini, arsitektur Open RAN mengurangi tagihan capex 5G setidaknya 50 persen dibandingkan dengan 4G. Berbagai operator seluler 4G percaya, capex mereka akan berkurang 30 persen – 50 persen dengan Open RAN.

Seluruh operator Indonesia menghadapi tingginya permintaan layanan data, permintaan pelanggan berubah dari voice dan SMS ke data plan.

Bersamaan dengan program penutupan layanan 3G dilakukan proses refarming, migrasi dari 3G ke 4G yang dilaporkan oleh XL Axiata, misalnya, trafik pemakaiannya meningkat sampai 30 persen.

Saat pengguna internet Telkomsel naik menjadi 140 juta dari 174,5 juta pelanggannya, pengguna 4G XL Axiata dilaporkan meningkat jadi 92,2 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com