Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akunnya Dipulihkan Elon Musk, Trump Malah Ogah "Twitter-an" Lagi

Kompas.com - 21/11/2022, 09:02 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber CNN,Reuters

Namun, dia mengatakan bahwa platform media sosial itu memang sudah dilanda masalah "hebat" sejak dahulu kala hingga kini. Salah satu masalah yang belum terselesaikan adalah banyaknya akun robot (bot) dan sampah (spam) yang memenuhi Twitter.

"Twitter memiliki banyak masalah. Anda bisa lihat apa yang terjadi sekarang, mereka bisa saja bangkrut, dan bisa saja tidak bangkrut," jelas Trump.

Baca juga: Trump Tegaskan Tak Minat Pakai Twitter Lagi walaupun Sudah Dibeli Elon Musk

Berniat pulihkan akun Trump sejak Mei

Seperti diwartakan sebelumnya, Musk sempat mengutarakan niatnya untuk mencabut blokir Trump pada Mei lalu, sebulan setelah dia berniat membeli Twitter dengan nilai 44 miliar dolar AS (sekitar Rp 635 triliun).

Kala itu, langkah tersebut ditakuti oleh sejumlah pengguna dan pengiklan di Twitter. Sebab, kehadiran Trump bisa mempengaruhi Twitter dan twitnya bisa mengubah pasar dan hal lainnya yang terjadi di dunia.

Untuk meyakini pengguna dan pengiklan, Musk mengatakan bahwa pemulihan akun Trump akan dilakukan secara ketat, di mana proses itu melibatkan beberapa tim terkait di Twitter yang melibatkan moderasi konten.

Seperti disebutkan sebelumnya, pemblokiran akun @realdonaldtrump terjadi sejak awal tahun lalu, tepatnya pada 8 Januari 2021.

Pemblokiran tersebut dilakukan setelah dua kicauannya dinilai melanggar kebijakan Twitter dan berisiko melanggengkan kekerasan.

Adapun kicauan itu berkaitan dengan peristiwa kerusuhan 6 Januari 2021, di mana pendukung Trump menyerbu gedung DPR/MPR AS dan menyebabkan lima jiwa melayang serta 140 petugas kepolisian terluka.

Baca juga: Kanye West Akuisisi Parler, Medsos Para Pendukung Donald Trump

Sebelum diblokir, Trump menggunakan akunnya untuk menyampaikan pandangan politik atau terkait kebijakannya kepada lebih dari 88 juta pengikutnya.

Dia juga menggunakan akun tersebut untuk berkampanye dalam Pemilihan Presiden AS tahun 2020.

Bukan hanya Twitter, perusahaan media sosial lain, termasuk Facebook dan Instagram juga memblokir Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com