Twitter sendiri belum menanggapi kasus postingan konten dengan hak cipta di platformnya. Namun menurut laporan media teknologi The Verge, rusaknya sistem hapus konten Twitter merupakan dampak dari ratusan karyawan perusahaan yang mengundurkan diri alias resign berjemaah pada pekan lalu.
Baca juga: Akunnya Dipulihkan Elon Musk, Trump Malah Ogah Twitter-an Lagi
Saat itu Elon Musk, pemilik Twitter saat ini, mengharuskan karyawan mengisi Google form dan menjawab "Ya" sebagai tanda bahwa mereka siap bertahan di "Twitter 2.0" - sebutan untuk Twitter baru di bawah kepemimpinan Elon Musk.
Mereka yang menolak berarti dinyatakan mundur dari Twitter dan akan menerima paket pesangon.
Ketika tenggat pengumpulan Google form tersebut berakhir, ratusan karyawan memposting unggahan perpisahan di Slack disertai dengan emoji hormat, menunjukkan bahwa mereka menolak ultimatum Musk dan memilih pamit dari Twitter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.