Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Facebook dan Instagram Lindungi Remaja dari Kejahatan Dunia Maya

Kompas.com - 23/11/2022, 12:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sebagai lapisan perlindungan tambahan, Meta (induk Facebook dan Instagram) juga menguji penghapusan tombol pesan di akun Instagram remaja saat dilihat oleh orang dewasa yang mencurigakan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman Newsroom Meta, Rabu (23/11/2022).

Instagram rajin rilis fitur untuk keamanan pengguna remaja

Belakangan ini, Instagram terpantau rajin menggulirkan fitur-fitur baru yang berfokus pada pengguna muda Instagram.

Pada Juni lalu, Instagram juga meluncurkan fitur baru bernama "Parental Control". Fitur tambahan ini dapat digunakan orang tua untuk memperketat pengawasan anak remajanya dalam bermain media sosial tersebut.

Dengan fitur Parental Control, orangtua diharapkan bisa memantau jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada anaknya, seperti bullying, misalnya. Orang tua juga dapat bisa mengatur waktu untuk membatasi penggunaan Instagram oleh anak-anak mereka.

Instagram juga memiliki fitur "Take a Break". Dengan fitur ini, pengguna akan mendapat notifikasi untuk rehat sejenak.

Pengguna juga didorong agar melakukan kegiatan lain selain bermedia sosial. Hal ini dilakukan perusahaan guna untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dan kesejahteraan dalam hidup semua pengguna.

Rangkaian fitur yang berfokus pada keamanan dan kesehatan mental pengguna Instagram ini agaknya merupakan respons Instagram dalam menanggapi tuduhan dari whistleblower (pelapor) Frances Haugen.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Orang Pertama yang Punya 500 Juta Follower di Instagram

Tahun lalu, Haugen membocorkan dokumen internal Facebook (induk Instagram sebelum berubah nama menjadi "Meta"). Dokumen itu memuat hasil riset internal terkait pengaruh Instagram terhadap pengguna muda.

Berdasarkan riset itu, Facebook/Instagram dituduh mengetahui bahwa Instagram memiliki dampak buruk dan berbahaya (toxic) terhadap remaja, khususnya anak gadis yang sering membanding-bandingkan penampilan di media sosial itu.

Haugen menuduh, meski tahu dampak buruk yang dihasilkan oleh layanannya, Facebook memilih bersikap abai dan lebih memilih profit ketimbang keamanan penggunanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com