Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

kolom

Tips Hindari Peretasan Siber, Serangan Ransomware, dan Melindungi Data Digital

Kompas.com - 24/11/2022, 07:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

UNIVERSITAS Harvard membagikan kiat yang disebutnya sebagai ‘langkah kecil’ menghadapi peretasan siber, khususnya dalam bentuk ransomware.

Dalam situs resminya security-harvard-edu yang rilis hak ciptanya diperbaharui pada 2022 ini, Tim Keamanan informasi Universitas itu menampilkan kiat-kiat praktis dengan judul: Ransomware Infographic, Fighting Ransomware.

Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang untuk memblokir akses korban ke file miliknya.

Ransomware menurut Universitas berjuluk High level World Class University itu, adalah malware yang menyandera data dan privasi seseorang demi uang.

Frasa "demi uang" ini menunjuk pada kebiasaan pelakunya yang menawarkan akan melepaskan korban dari penyanderaan jika mau membayar sejumlah uang.

Langkah kecil dampak Besar

Langkah-langkah yang disarankan Universitas Harvard adalah berupa tindakan kecil yang bisa dilakukan individu, yang justru dapat menjadi langkah besar dalam menghentikan serangan ransomware. Tagline mereka adalah small actions big difference.

Kiat-kiat itu dimuat dalam situs keamanan informasi Universitas. Kiat melihat cara pelaku cybercrime dan bagaimana sebuah tindakan kecil dapat menghentikan penyerang. Berikut beberapa langkah yang disarankan:

Pertama, saat pelaku kejahatan dunia maya mengirim pesan phishing dengan malware melalui lampiran atau tautan file, maka hal yang harus dilakukan adalah hadapi hal itu dengan hati-hati dan jangan asal klik.

Kita harus curiga saat menerima pesan yang tidak terduga atau tidak biasa.

Jika pesan tersebut berasal dari seseorang yang kita kenal, lakukan verifikasi atas pesan tersebut dengan menelepon atau mengirim WA, atau SMS ke pengirimnya. Hal ini penting untuk mengetahui apakah pesan tersebut benar adanya.

Jika pesan datang dari layanan atau situs web, lewati tautan, dan langsung beralih ke halaman resmi.

Kedua, jika korban mengklik tautan atau membuka file, malware menggunakan celah keamanan di komputer korban untuk mengunci data korban, dengan kunci yang tidak korban miliki.

Langkah yang harus dilakukan jika hal ini terlanjur terjadi adalah lakukan langkah ‘update’.

Tim keamanan Universitas tempat Bill Gate kuliah dulu itu menulis: Apply Updates! When you apply updates, your computer is not compatible with the cyber criminal’s toolkits. The malware simply will not work.

Jadi intinya bahwa dengan melakukan "update," komputer kita tidak akan kompatibel lagi dengan perangkat pelaku cybercrime itu. Langkah ini dapat menyebabkan malware tidak akan berfungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com