Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Meta Malah Naik Setelah Mark Zuckerberg Dikabarkan Akan Mundur

Kompas.com - 24/11/2022, 19:16 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO Meta, Mark Zuckerberg, dilaporkan akan mengundurkan diri dari perusahaan pada 2023 mendatang. Informasi tersebut diungkap oleh salah satu outlet media asing, The Leak.

Dalam laporannya, tertulis bahwa keputusan Zuckerberg undur diri karena laba perusahaan yang kian merosot. Sumber anonim yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan bos Meta itu akan keluar dari perusahaan dan keputusannya itu tidak akan memengaruhi kinerja perusahaan.

Usai pernyataan itu terbit, tidak disangka-sangka ternyata saham Meta justru naik sebesar 1,4 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The New York Post, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Meta Bantah Kabar Mark Zuckerberg Mundur dari Jabatan CEO

Dari pantauan kenaikan saham Meta di Google Finance, nilai saham awalnya berada di angka 108,5 dollar AS (Rp 1,69 juta) pada pukul 10.00 waktu Amerika Serikat, Selasa (22/11/2022). Selang setengah jam (30 menit), nilai saham naik menjadi 110,19 dollar AS (Rp 1,72 juta).

Kejadian serupa juga terjadi saat Meta melakukan PHK secara besar-besaran. Setelah pengumuman pemecatan dipublikasikan pada 8 November lalu, saham Meta juga tercatat naik 5 persen pada 9 November.

Saham yang awalnya senilai 96,47 dollar AS (Rp 1,51 juta) berubah menjadi 101,27 dollar AS (Rp 1,58 juta).

Kendati begitu, Policy Communications Director Meta, Andy Stone dengan cepat membantah informasi terkait pengunduran diri Zuckerberg dengan menulis “This is false” (Ini salah) di Twitter dengan hande @andymstone.

Baca juga: Zuckerberg Pecat 11.000 Karyawan Setelah Hamburkan Rp 232 Triliun untuk Metaverse

Menurut laporan The New York Post, Zuckerberg mungkin tidak secara gamblang menyatakan dirinya akan keluar dari perusahaan, tetapi mempertimbangkan kembali jabatannya sebagai bos di Meta.

Jika dilihat dari kondisi dari keuangan perusahaan, tampaknya memang cukup memprihatinkan. Bahkan para pemegang saham mengkhawarikan pengeluaran perusahaan yang terus naik sebesar 19 persen dari tahun ke tahun menjadi 22,1 milliar dollar AS (kurs hari ini Rp 15.659).

Pernyataan di atas mungkin sejalan dengan fokus Meta yang tengah berinvestasi besar-besaran pada produk-produk metaverse-nya.

Dilansir dari CNBC, perusahaan sempat menunjukkan performa yang kurang baik pada akhir Oktober lalu sehingga berdampak pada pendapatan di kuartal IV-2022. Nilai saham Meta pun anjlok nyaris 20 persen.

Bila performa saham perusahaan dilihat secara tahunan, saham Meta sudah merosot lebih dari 71 persen sepanjang tahun 2022 ini.

Ringkasnya, kondisi perusahaan Meta saat ini dapat dikatakan sedang tidak baik-baik saja. Merujuk pada pernyataan di atas, Meta baru-baru ini melakuka pemecatan massal sebanyak 11.000 karyawan.

Baca juga: Pemasukan Meta Terjun Bebas gara-gara Metaverse

Alasan dari pemecatan tersebut dikarenakan Zuckerberg salah menyusun strategi dan menganalisis kondisi perusahaan. Hingga akhirnya laba perusahaan pun terjun bebas.

“Banyak orang menduga ini (peralihan ke sarana online) akan menjadi akselerasi permanen yang akan terus berlanjut, bahkan setelah pandemi berakhir,” pungkas Zuckerberg, sebagaimana dikutip KompasTekno dari blog resmi Meta, Kamis (24/11/2022).

Oleh karena itu, perusaaan berupaya untuk mengetatkan pengunaan modal agar dapat lebih efisien dalam mengalihkan dana tersebut ke sektor prioritas, seperti iklan dan platform bisnis Metam metaverse, serta kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com