Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengguna iPhone BM Akali IMEI Diblokir dengan Kartu Smartfren

Kompas.com - 28/11/2022, 11:43 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pengguna iPhone BM mengeluhkan ponselnya yang tidak dapat terhubung dengan jaringan, alias no service. Keluhan-keluhan serupa mulai bermunculan di media sosial dan menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan.

Pasalnya, penyebab dari iPhone No Service dikarenakan nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI)-nya tidak terdaftar di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sehingga mengalami pemblokiran.

Seperti yang diketahui, iPhone BM yang juga disebut ex-internastional (disingkat ex-inter), merupakan iPhone yang diimpor dari luar negeri dan kembali didisitribusikan di Indonesia.

Pembelian iPhone ex-inter seringkali dijadikan pilihan sejumlah konsumen karena harganya yang lebih murah dibandingkan toko resmi, seperti iBox atau Digimap. Selisih harga yang dijual pun cukup jauh, bisa berkisar dari Rp 500.000 hingga Rp 1 jutaan.

Baca juga: 2 Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak via Website Kemenperin dan Bea Cukai

Untuk mengatasi masalah tersebut, sejumlah pengguna pun mencari akal agar terhindar dari pemblokiran IMEI. Beberapa dari mereka mengaku direkomendaikan menggunakan kartu SIMcard Smartfren oleh toko penjual iPhone BM.

Alasannya menurut pihak penjual, hanya operator Smartfren yang sinyalnya tidak terblokir.

Fitri, salah satu pengguna iPhone XR ex-inter yang berdomisili di Yogyakarta, mengaku ponselnya mengalami hilang sinyal setelah tiga bulan penggunaan. Lalu, dirinya langsung melaporkan keluhan tersebut ke pihak penjual.

“Ya langsung nanya sama pihak penjual. Aku chat yang punya toko, katanya disuruh tunggu dulu karena server lagi error. Disaranin pakai Smartfren, jadi yauda aku pakai Smartfren e-SIM sampai sekarang,” papar Fitri saat dihubungi KompasTekno, Jumat (25/11/2022).

iPhone 14 Pro Max varian warna Deep PurpleKOMPAS.com/ OIK YUSUF iPhone 14 Pro Max varian warna Deep Purple

Sejak menggunakan Smartfren, iPhone tersebut tidak lagi bermasalah soal jaringan. Tidak hanya Fitri, pengguna iPhone ex-inter lain berinisal GL yang berdomisili di Jakarta juga mengatakan hal serupa.

iPhone XS Max yang dibelinya selama tiga bulan pun juga kompak hilang signal. Komplain serupa pun diajukan oleh GL ke pihak penjual. Jawabannya yang diberikan pihak toko sama.

Toko yang menjualkan ponsel ke GL menyarankan dirinya untuk mengganti operator seluler yang digunakan, yaitu menggantinya dengan Smartfren ataupun Indosat.

Baca juga: 4 Cara Registrasi Kartu Smartfren dengan Mudah

“(Disaraninnya) Smartfren sama Indosat kalau gak salah,” jelas GL saat dimintai bercerita soal pengalaman menggunakan iPhone ex-inter.

Dikarenakan kebanyakan iPhone ex-inter bisa terkoneksi jaringan setelah menggunakan operator Smartfren, iPhone bekas tersebut pun kerap kali dilabeli “Smartfren Only” oleh penjual.

Tanggapan Smartfren

Melihat temuan ini, KompasTekno menghubungi puhak Smartfren untuk mendapatkan informasi tentang mengapa iPhone yang IMEI-nya terblokir hanya bisa menggunakan sinyal Smartfren.

Smartfren hanya menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah melakukan praktik ilegal untuk menjual iPhone ilegal (iPhone "ex-inter" yang tidak membayar pajak), baik secara langsung maupun secara bundling.

Smartfren juga mengeklaim pihaknya selalu mengikuti kebijakan pemerintah yang berlaku selama berbisnis di Indonesia, terutama terkait kebijakan pemblokiran jaringan pada perangkat HKT (Handphone, Komputer, Tablet) yang efektif 2020 lalu.

"Sejak 2020 lalu efektif diterapkan kebijakan pemerintah untuk melakukan pemblokiran jaringan pada perangkat HKT yang masuk Indonesia secara ilegal, Smartfren selalu patuh terhadap kebijakan tersebut dan melakukan pemblokiran atas semua perangkat HKT yang IMEI-nya tidak terdaftar pada database Kemenperin atau ilegal," ujar Smartfren dalam surat tertulis kepada KompasTekno.

Baca juga: Cara Membedakan iPhone Palsu, Refurbished, dan Rekondisi

"Kami menegaskan bahwa Smartfren tidak mentolelir pihak-pihak yang melakukan perbuatan melanggar hukum dengan memperjualbelikan barang-barang ilegal," imbuh Smartfren.

Smartfren mengatakan pihaknya bakal terus berupaya untuk membasmi berbagai pihak yang sengaja menyalahgunakan produk Smartfren untuk kegiatan ilegal atau melanggar aturan yang berlaku di Indonesia.

KompasTekno bertanya kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Mulyadi soal iPhone yang hanya bisa terhubung dengan jaringan Smartfren.

"Terkait dengan Smartfren, kami sedang melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendalami masalahnya," jawab Mulyadi singkat.

iPhone ex-inter kena IMEI Cleansing

ilustrasi IMEIreuters.com ilustrasi IMEI

Menurut pengamat perangkat Apple dari situs MakeMac, Bagus Hernawan, pengguna iPhone di Indonesia, khususnya ex-inter, saat ini masih banyak yang terkena IMEI Cleansing.

Jadi, awalnya pengguna iPhone ex-inter tidak mengalami masalah apapun. Namun, setelah terkena IMEI Cleansing, beberapa dari mereka tidak bisa terkoneksi jaringan, hanya bisa menggunakan Smarfren saja.

"Ketika mereka pertama membeli iPhone ini awalnya memang normal-normal saja dan bisa dipakai kartu SIM operator seluler Indonesia apa saja. Begitu jalan beberapa bulan, iPhone tersebut tiba-tiba kena IMEI Cleansing dan sekarang hanya bisa pakai Smartfren," jelas Bagus.

Bagus pun tidak tahu alasan pasti dibalik iPhone yang terdampak IMEI Cleansing, tetapi bisa menggunakan jaringan Smartften. Dugaannya mungkin hal tersebut ada hubungannya dengan frekuensi atau teknologi e-SIM yang dipakai Smartfren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com