Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Meradang, 6 Juta iPhone 14 Pro Berkurang

Kompas.com - 30/11/2022, 16:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi pabrik perakit iPhone, Foxconn, di Zhengzhou, China sedang tidak baik-baik saja. Sebab, selama sepekan terakhir, terdapat aksi pengunduran diri karyawan secara massal hingga berujung demo.

Kerusuhan tersebut dipicu oleh protes karyawan terhadap perusahaan yang menunda membayar bonus kepada mereka. Ditambah, kondisi hidup yang kian memburuk akibat pembatasan sosial yang diberlakukan secara ketat di China.

Nah, permasalahan-permasalahan tersebut berdampak cukup besar pada proses perakitan iPhone 14 Pro. Dikarenakan Foxconn di Zhengzhou merupakan pabrik terbesar yang merakit ponsel bikinan Apple, bahkan kota tersebut kerap kali mendapat sebutan “Kota iPhone”.

Baca juga: iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max Akan Lebih Langka, Kata Apple

Dilansir dari Reuters yang mengutip dari Bloomberg, Rabu (30/11/2022), sumber yang mengetahui permasalahan ini menyebut bahwa kemungkinan besar ada kekurangan 6 juta unit iPhone 14 Pro di tahun 2022 akibat masalah produksi.

Kurangnya unit ponsel mengakibatkan sejumlah konsumen tidak membeli iPhone 14 varian Pro selama Black Friday, momen hari libur dan belanja di AS, di mana sejumlah toko akan memberi promo diskon dan penawaran khusus secara besar-besaran.

Pabrik Foxconn di Chinareuters.com Pabrik Foxconn di China

Ajang tersebut biasanya dimanfaatkan sejumlah perusahaan untuk meningkatkan penjualannya, tidak terkecuali Apple. Namun, dikarenakan adanya masalah ini, perusahaan menjadi tidak dapat maksimal untuk meningkatkan penjualan dari iPhone 14 varian “Pro”.

Sejauh ini belum ada tanggapan apa pun yang diberikan oleh Apple. Beberapa pakar dan analis, seperti Wedbush Securites mempredikasi bahwa masalah produksi ini bisa memengaruhi sekitar 5-10 persen unit iPhone di kuartal IV-2022.

Baca juga: 20.000 Karyawan Foxconn Resign, Produksi iPhone Diprediksi Terhambat

“Kami memperkirakan Apple memilki kekurangan iPhone yang signifikan, setidaknya 5 persen pada kuartal ini dan berpotensi berkurang hingga 10 persen tergantung kondisi beberapa minggu ke depan,” ujar analis Wedbush Securities, dikutip KompasTekno dari Forbes.

Harga saham Apple memerah selama 5 hari terakhi.Google Finance Harga saham Apple memerah selama 5 hari terakhi.

Serupa dengan pernyataan di atas, analis JP Morgan juga menduga bahwa tantangan yang tengah dihadapi Apple dapat membatasi perusahaan mencapai keseimbangan permintaan-penawaran selama beberapa bulan mendatang.

Ternyata, selain berimbas pada penjualan ponsel, kericuhan di pabrik selama beberapa waktu ini juga menyebabkan saham Apple “memerah” alias anjlok.

Pantauan KompasTekno pagi ini, harga saham turun 4,78 persen, dari 147-151 dollar AS (Rp 2,31-2,37 juta) per lembar saham menjadi 141,17 dollar AS (Rp 2,2 jutaan).

Harga saham yang turun terjadi selama aksi protes dan kerusuhan yang terjadi di pabrik Foxconn, China. Besar kemungkinan permasalahan ini turut berdampak pada sentimen pemegang saham di Apple.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com