Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mahendra K Datu
Pekerja corporate research

Pekerja corporate research. Aktivitas penelitiannya mencakup Asia Tenggara. Sejak kembali ke tanah air pada 2003 setelah 10 tahun meninggalkan Indonesia, Mahendra mulai menekuni training korporat untuk bidang Sales, Marketing, Communication, Strategic Management, Competititve Inteligent, dan Negotiation, serta Personal Development.

kolom

Futurismo 2023: Apa yang Ditawarkan Disrupsi?

Kompas.com - 06/12/2022, 08:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Desentralisasi menjadi bahasa baru di internet. Di sini pula peran cloud storage dan computing ikut terdampak secara positif: diyakini dianggap jauh lebih aman.

Edge Computing, sebuah lompatan data storage yang mendekatkan diri secara lokasi/teritori pada konsumen pengguna data, akan melampaui kecepatan akses data di cloud dengan server besar terpusat.

Meski ini masih dikembangkan untuk mencapai optimalisasi, tren itu sudah kelihatan. Tak hanya kedekatan dan kecepatan unduh data, tetapi faktor security juga menjadi pertimbangan.

Teknologi Augmented Reality akan semakin luas diadopsi pada bisnis retail, layanan kepariwisataan, dunia pendidikan serta interaksi bisnis.

Augmented Reality tak selalu harus berakhir di Metaverse. Meski begitu, metaverse yang masih mencari bentuk stabilnya (sebenarnya ia ini binatang apa sih?) akan tetap menjadi tren yang sangat kuat karena web3 sedang melaju kencang-kencangnya.

Sebuah dwi-tunggal yang nyaris tak terpisahkan bila bicara azas kemanfaatannya, juga fungsi spesifiknya.

Artificial Intelligence atau Kecerdasan buatan tak lagi hanya diaplikasikan dalam bentuk audio maupun visual, bot-bot pengganti layanan manusia, ataupun dalam aplikasi computer vision yang dipakai, misalnya, pada autonomous vehicle/self-driving car dan face recognition di berbagai gawai akan menjadi standar baru di berbagai gawai dan operating system. Dengan kata lain, fungsi dan aplikasi AI akan lebih membumi.

Teknologi proprietary (silo, tidak universal) mungkin tetap akan punya pangsa pasar besar karena dua faktor: stabilitas sistem serta keamanannya, namun tuntutan akan infrastruktur digital serta ecosystem universal bisa jadi mulai didengungkan di asosiasi-asosiasi industri global. Contohnya adalah penggunaan USB Type-C sebagai standard global semua gawai.

Meleburnya peran Otak Kiri dan Otak Kanan. Dengan pendekatan design (di mana para desainer dianggap berpikiran lebih meredeka, out of the box), maka anak-anak usia TK dan SD sudah mulai diperkenalkan ketrampilan merangkai – tak hanya benda-benda modular (misal seperti lego) – tapi juga merangkai dalam konsep-konsep digital yang memerlukan imajinasi.

Di sini Jane McGonigal (Stanford, Berkeley, IFTF Palo Alto) berpandangan bahwa video game memiliki peran dalam perkembangan kemampuan anak-anak dalam ‘merangkai apapun’ itu tadi, bahkan beberapa platform seperti Roblox (game creation system), Investory, YAHAHA dan RedBrick, sudah lebih jauh lagi menciptakan arena ‘permainan otak’ yang sungguh mumpuni.

Tren Mega Office (catat ya, bukan Mega Company) akan mulai menyesuaikan diri dengan makin canggihnya sistem otomasi dan proses kerja yang makin presisi serta efisien akibat adopsi AI dan Machine Learning yang masif.

Para pembaca bisa bayangkan perusahaan raksasa sebesar Amazon (Nasdaq: AMZN) yang layanannya tersebar hampir di seluruh dunia memiliki jumlah karyawan tetap hampir 1,5 juta orang.

Dengan revenue tahun lalu hampir 500 miliar dollar AS dan net income 33 miliar dollar AS, sebenarnya tak sulit bagi Amazon yang memang merupakan pionir teknologi canggih untuk menciutkan armada SDM-nya menjadi hanya separuh saja di seluruh dunia.

Raksasa-raksasa teknologi lain bahkan sudah memulai PHK besar-besaran tahun ini. Saya sendiri heran bagaimana raksasa-raksasa teknologi kok memiliki karyawan hingga jutaan jumlahnya. Pasti ada yang kurang benar di sini.

Nah, sekarang soal ancaman resesi 2023. Inevitable. Tak terhindarkan! Tanda-tanda sudah kelihatan, dan peringatan dini di seluruh dunia sudah digaungkan banyak pemerintahan.

So what? Be agile.

Kalau mau efisiensi, sekarang lah waktu yang tepat, atau di kwartal pertama tahun depan. Karena efisiensi hanyalah tahapan antara – demi membangun landasan baru yang lebih kokoh untuk kemudian mengejar produktifitas.

Tahun depan kuncinya adalah PRODUKTIFITAS. Setiap unit dan departemen harus berupaya keras memberi nilai tambah spesifik bagi keseluruhan operasional perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com