Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Siber Ukraina Klaim Lumpuhkan Bank Terbesar Kedua Rusia

Kompas.com - 07/12/2022, 11:30 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank terbesar kedua di Rusia, VTB Bank, pekan ini mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mendapat serangan siber (cyber attack). Serangan itu berdampak pada layanan online banking melalui website VTB Bank, serta aplikasi mobile banking dari bank tersebut. 

Investigasi internal pihak VTB Bank mengungkap bahwa para peretas (hacker) menggunakan teknik DDoS (Distributed Denial of Service) dalam melakukan serangan.

Dengan metode ini, peretas menjejali server dengan trafik tinggi sampai tumbang. Banyaknya trafik yang masuk ke server VTB Bank membuat sistem macet, sehingga sejumlah layanan bank terganggu.

Meski demikian, beberapa layanan utama bank diklaim masih berjalan dengan normal. Selain itu, data-data nasabah juga disebut masih tetap aman lantaran disimpan di ruang penyimpanan khusus yang tidak terjangkau peretas.

Baca juga: Data 5 Juta Penumpang dan Karyawan AirAsia Dibobol, Hacker Minta Tebusan

Investigasi internal juga mengungkap serangan ini berasal dari alamat IP (IP Address) dari luar Rusia. Namun, ada juga yang berasal dari dalam Rusia sehingga muncul dugaan para peretas juga merekrut orang lokal untuk turut melakukan serangan.

Pihak VTB Bank juga menyebut bahwa serangan ini sudah direncanakan dan sengaja dilancarkan demi membuat ketidaknyamanan bagi para nasabah bank terbesar kedua di Rusia tersebut.

"Ini bukan hanya serangan siber terbesar yang terjadi tahun ini, namun serangan siber terbesar yang terjadi sepanjang sejarah institusi keuangan," ujar VTB Bank, dikutip KompasTekno dari BleepingComputer, Rabu  (7/12/2022).

Pihak VTB Bank belum mengetahui siapa sebenarnya dalang di balik serangan DDoS tersebut. Saat ini, mereka tengah bekerja sama dengan otoritas terkait di Rusia untuk menyelidiki serangan siber yang menggangu layanan bank miliknya itu.

Pasukan siber Ukraina klaim bertanggung jawab

Ilustrasi hacker. Shutterstock Ilustrasi hacker.
Meski pelaku penyerangan VTB Bank belum diketahui identitasnya, grup hacker asal Ukraina yang teridentifikasi dalam kelompok "IT Army of Ukraine" mengeklaim bahwa mereka merupakan dalam yang menyerang institusi keuangan tersebut.

Baca juga: UU PDP Resmi Disahkan Setelah Kegaduhan yang Dilakukan Hacker Bjorka

Sebuah kampanye serangan siber kepada VTB Bank yang diumumkan IT Army of Ukraine sekitar akhir November lalu. Kampanye ini konon tersebar di aplikasi percakapan Telegram.

"Kini giliran VTB Bank yang akan bernasib sama dengan Alfa Bank. Kami berencana untuk mengacaukan sistem pembayaran hingga menerapkan sejumlah keterlambatan pada layanan bank, sehingga reputasi bank ini akan terpuruk," tulis IT Army of Ukraine dalam sebuah percakapan di kanal Telegram.

Karena informasi tadi berasal dari Telegram, belum bisa dipastikan apakah IT Army of Ukraine memang merupakan grup peretas yang mendalangi serangan DDoS terhadap VTB Bank atau bukan.

Namun, grup peretas tersebut kabarnya sudah menjalankan beberapa aksi yang menargetkan beberapa perusahaan asal Rusia, bahkan sebelum menyerang VTB Bank. 

Konon, per bulan November saja, ada sekitar 900 perusahaan atau institusi asal Rusia yang mereka incar, mencakup Central Bank of Rusia, Alfa Bank, National Center for the Development of Artificial Intelligence, Rostec, dan masih banyak lagi.

Tidak disebutkan apa motif IT Army of Ukraine menyerang ratusan perusahaan asal Rusia, termasuk VTB Bank tadi. Namun, hal ini kemungkinan besar ada hubungannya dengan konflik Ukraina dan Rusia yang hingga saat ini masih panas.

Baca juga: Hacker Curi Token Kripto Binance Senilai Rp 8,7 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com