Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Streamer yang "Kelelahan" di Twitch, Berbondong-bondong Pindah Layanan

Kompas.com - 11/12/2022, 14:04 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Wired,Every

Salah satu streamer bernama Scannelo, misalnya, melihat bahwa pendapatannya di Twitch berkurang ketika ia hiatus, dari 1.093 dolar AS per bulan (sekitar Rp 17 juta) menjadi 182 dolar AS per bulan (sekitar Rp 2,8 juta).

"Twitch unik karena streamer harus live secara rutin supaya pendapatannya tidak berkurang. Ini hal yang sulit dan cukup melelahkan," ungkap Scannelo.

Beragam budaya platform Twitch ini membuat banyak streamer tidak termotivasi untuk membuat konten, hingga akhirnya lelah, hiatus, dan bahkan berhenti alias minggat dari Twitch.

Terlebih, ada beberapa platform media sosial yang kini bisa memberikan pendapatan yang cenderung "lebih mudah" dibanding melakukan live streaming terus menerus di Twitch. Beberapa di antaranya seperti YouTube, Instagram, hingga TikTok.

Selain mendapatkan uang dari platform-platform ini, kreator konten juga bisa membuat beberapa konten kreatif yang terlepas dari segmen live streaming, sekaligus mengajak audiens menyaksikan konten mereka di Twitch.

Tuntutan dari penggemar

Selain budaya live streaming di platform Twitch, tuntutan para penggemar yang "memecut" streamer untuk bekerja terus menerus juga menjadi salah satu faktor mengapa para kreator konten Twitch mengalami burnout.

Di skema live streaming, streamer dan penggemar biasanya menjalin suatu hubungan erat melalui komunikasi secara online, baik itu melalui percakapan (chatting) hingga sekadar melontarkan emotikon.

Karena streamer dipacu untuk terus melakukan live streaming, hubungan streamer dengan penggemar, terutama penggemar setia, otomatis akan terjalin kuat, dan fenomena ini biasanya disebut dengan hubungan parasosial.

Baca juga: Cara Download dan Menyimpan Video Live Streaming di Twitch

Nah apabila streamer tidak melakukan live streaming atau terlambat melakukan hal tersebut, maka para penggemar setia ini kemungkinan bakal kecewa atau marah.

Bahkan saking dekatnya, ada beberapa penggemar yang tidak suka apabila para streamer, terutama streamer perempuan, pacaran.

Streamer bernama Sweet Anita, contohnya, mencatat bahwa jumlah penggemar dia berkurang saat ia bercerita bahwa ia sedang dekat dengan seseorang.

"Penggemar ramai-ramai meninggalkan saya karena mereka cemburu. Para penggemar saya merasa saya menolak mereka karena sudah mendapatkan pacar," jelas Sweet Anita.

Selain kecemburuan, ketidaksukaan seseorang terhadap seorang streamer juga bisa membuat kreator konten Twitch hiatus atau minggat dari platform ini.

Salah satu streamer populer bernama xQc, misalnya, mengungkap bahwa ia sempat mendapatkan ancaman berkali-kali karena pihak yang tidak menyukainya (haters) di Twitch. Karena ini, ia akhirnya pindah dari Amerika Serikat ke Kanada supaya hidupnya aman sentosa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Wired,Every
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com