Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Streamer yang "Kelelahan" di Twitch, Berbondong-bondong Pindah Layanan

Kompas.com - 11/12/2022, 14:04 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Wired,Every

KOMPAS.com - Belakangan, banyak streamer (orang yang melakukan live streaming)di platform Twitch memilih mengurangi durasi live streaming mereka. Sebagian ada yang berhenti untuk sementara waktu (hiatus), atau bahkan berhenti total dari platform tersebut.

Dua di antaranya yang terpantau mengurangi kegiatan live streaming-nya di Twitch adalah Littlesiha dan Ninja. Kemudian ada Sweet Anita, salah satu streamer populer yang memutuskan untuk hiatus dari Twitch pada Oktober lalu.

Selain itu, streamer kenamaan lainnya yang bernama Pokimane juga melakukan hal serupa pada Juli lalu. Ada pula beberapa streamer populer macam Sykkuno, LilyPichu, Myth, FaZe Swagg, Fuslie dan banyak lainnya yang keluar dari Twitch dan beralih ke YouTube.

Lantas, mengapa banyak streamer yang mengurangi kegiatannya atau beralih dari Twitch? Jawaban ini tentunya bisa bervariasi antar streamer.

Baca juga: Kabar Buruk dari Twitch, Bagi Hasil untuk Streamer Diturunkan Jadi 50:50

Namun, "budaya" live streaming dan komunitas di platform Twitch konon menjadi faktor pendukung mengapa para streamer tidak termotivasi membuat konten alias kelelahan (burnout), sehingga hiatus atau minggat dari Twitch.

Tuntutan live streaming

Ilustrasi live streaming di Twitch.KOMPAS.com/BILL CLINTEN Ilustrasi live streaming di Twitch.

Seperti diketahui, Twitch mengizinkan para kreator konten atau streamer mendapatkan uang dari platform tersebut dengan melakukan live streaming sebanyak mungkin atau dengan durasi selama mungkin.

Tuntutan ini ditambah dengan "kewajiban" para streamer untuk mengikuti tren terkini, di samping harus terlihat atraktif dan komunikatif dengan para penggemar yang menonton mereka secara langsung.

"Ada tekanan besar bagi kami para streamer untuk mengikuti setiap tren untuk meningkatkan jumlah pengguna yang menonton, atau meningkatkan durasi streaming. Ini membuktikan bahwa industri live streaming sangat melelahkan," ujar salah satu streamer bernama Pokimane.

Baca juga: Meta Diam-diam Uji Coba Platform Baru Pesaing Twitch

Selain itu, tuntutan untuk selalu hadir alias live di Twitch supaya bisa dijangkau pengguna dan mendulang keuntungan juga membuat para streamer kelelahan dan minggat dari platform ini.

Sejatinya, pengunjung Twitch bisa mencari para streamer yang sedang populer apabila mereka sedang melakukan live streaming. Pendapatan juga hanya bisa diraih apabila streamer melakukan live streaming.

Hal ini berbeda dengan YouTube, di mana video yang sudah diunggah bisa menghasilkan pendapatan, meski sudah diunggah hari sebelumnya.

Pendapatan berkurang jika tidak live streaming

Handle Twitch missbandit yang menampilkan Sterna Lewis sedang dirampok.YouTube/Dailydoseofclips Handle Twitch missbandit yang menampilkan Sterna Lewis sedang dirampok.

Terkait pendapatan, uang yang diperoleh dari Twitch juga bakal berkurang apabila seorang streamer jarang melakukan live streaming.

Artinya, streamer dituntut untuk terus melakukan live streaming supaya pendapatannya stabil, atau lebih tinggi dari sebelumnya.

Salah satu streamer bernama Scannelo, misalnya, melihat bahwa pendapatannya di Twitch berkurang ketika ia hiatus, dari 1.093 dolar AS per bulan (sekitar Rp 17 juta) menjadi 182 dolar AS per bulan (sekitar Rp 2,8 juta).

"Twitch unik karena streamer harus live secara rutin supaya pendapatannya tidak berkurang. Ini hal yang sulit dan cukup melelahkan," ungkap Scannelo.

Beragam budaya platform Twitch ini membuat banyak streamer tidak termotivasi untuk membuat konten, hingga akhirnya lelah, hiatus, dan bahkan berhenti alias minggat dari Twitch.

Terlebih, ada beberapa platform media sosial yang kini bisa memberikan pendapatan yang cenderung "lebih mudah" dibanding melakukan live streaming terus menerus di Twitch. Beberapa di antaranya seperti YouTube, Instagram, hingga TikTok.

Selain mendapatkan uang dari platform-platform ini, kreator konten juga bisa membuat beberapa konten kreatif yang terlepas dari segmen live streaming, sekaligus mengajak audiens menyaksikan konten mereka di Twitch.

Tuntutan dari penggemar

Mesut Oezil tampak tengah mempromosikan Twitch dan bermain Fortnite saat mengunggah foto ini di Twitter pribadinya, 18 Oktober 2018. TWITTER.com/MESUTOZIL1088 Mesut Oezil tampak tengah mempromosikan Twitch dan bermain Fortnite saat mengunggah foto ini di Twitter pribadinya, 18 Oktober 2018.

Selain budaya live streaming di platform Twitch, tuntutan para penggemar yang "memecut" streamer untuk bekerja terus menerus juga menjadi salah satu faktor mengapa para kreator konten Twitch mengalami burnout.

Di skema live streaming, streamer dan penggemar biasanya menjalin suatu hubungan erat melalui komunikasi secara online, baik itu melalui percakapan (chatting) hingga sekadar melontarkan emotikon.

Karena streamer dipacu untuk terus melakukan live streaming, hubungan streamer dengan penggemar, terutama penggemar setia, otomatis akan terjalin kuat, dan fenomena ini biasanya disebut dengan hubungan parasosial.

Baca juga: Cara Download dan Menyimpan Video Live Streaming di Twitch

Nah apabila streamer tidak melakukan live streaming atau terlambat melakukan hal tersebut, maka para penggemar setia ini kemungkinan bakal kecewa atau marah.

Bahkan saking dekatnya, ada beberapa penggemar yang tidak suka apabila para streamer, terutama streamer perempuan, pacaran.

Streamer bernama Sweet Anita, contohnya, mencatat bahwa jumlah penggemar dia berkurang saat ia bercerita bahwa ia sedang dekat dengan seseorang.

"Penggemar ramai-ramai meninggalkan saya karena mereka cemburu. Para penggemar saya merasa saya menolak mereka karena sudah mendapatkan pacar," jelas Sweet Anita.

Selain kecemburuan, ketidaksukaan seseorang terhadap seorang streamer juga bisa membuat kreator konten Twitch hiatus atau minggat dari platform ini.

Salah satu streamer populer bernama xQc, misalnya, mengungkap bahwa ia sempat mendapatkan ancaman berkali-kali karena pihak yang tidak menyukainya (haters) di Twitch. Karena ini, ia akhirnya pindah dari Amerika Serikat ke Kanada supaya hidupnya aman sentosa.

Respons Twitch

Ilustrasi Twitch.The Verge/ William Joel Ilustrasi Twitch.

Pihak Twitch tampaknya belum merespons soal fenomena para streamer yang kelelahan di platform tersebut, atau membuat kebijakan baru terkait hal ini.

Dari sisi pendapatan, Twitch justru mengurangi pembagian keuntungan para streamer populer, yang memiliki pendapatan lebih dari 100.000 dolar AS (sekitar Rp 1,5 miliar), dari 70:30 menjadi 50:50.

Potongan yang lebih besar ini konon juga menjadi alasan mengapa para streamer minggat dari Twitch dan beralih ke platform lainnya yang "lebih nyaman".

Baca juga: Mengenal Twitch dan Bedanya dengan YouTube

"Saya merasa kelelahan di Twitch selama beberapa kali, namun ketika membuat konten di YouTube, saya merasa lebih nyaman dan bisa mengekspresikan apa yang ada di pikiran saya lebih kreatif lagi," jelas Scannelo.

Meski mengalami burnout, beberapa streamer yang minggat atau hiatus dari Twitch tadi sebenarnya tidak benar-benar meninggalkan Twitch.

Sweet Anita, Ninja, dan beberapa streamer yang disebutkan di atas, misalnya, hingga saat ini masih melakukan live streaming, namun tidak serutin sebelumnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Every.to, Minggu (11/12/2022).

Bisa dibilang, ini merupakan dilema bagi para streamer. Sebab, Twitch merupakan tempat mencari keuntungan, dan uang bisa didapatkan dari penggemar yang menonton siaran langsung di Twitch.

Pada akhirnya, para streamer akan "terjebak" di Twitch meski mereka kelelahan, sembari mencari platform lain untuk berkreasi dan mencari "sesuap nasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Wired,Every
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com