Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Misi Developer Game Tanah Air: Edukasi Kesehatan Mental dan Kenalkan Budaya Indonesia

Kompas.com - 14/12/2022, 10:30 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com- Bagi Lucky Dharmawan dan Shafiq Husein, membuat game bukan hanya memberikan hiburan bagi masyarakat, tapi ada niat mulia di baliknya.

Lucky dan Shafiq merupakan developer game asal Indonesia yang menjadi peserta Indie Game Accelerator (IGA) 2022 yang diselenggarakan Google, sebuah program bimbingan, pelatihan, dan saran tentang produk, desain, dan monetisasi bagi pengembang-pengembang game independen atau indie.

Lucky, pendiri sekaligus CEO Eternal Dreams Studio, menyatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya ingin mengedukasi publik soal kesehatan mental lewat game yang diproduksi.

"Itu core value perusahaan kita ke depan sih, kita mau bikin game-game yang heavy narrative, dengan pesan-pesan yanh disampaikan atau seenggaknya kasih player sudut pandang baru," kata Lucky di kantor Google Asia Pasifik, Singapura, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: 3 Developer Game Indonesia Lulus Indie Games Accelarator

Lucky menuturkan, awalnya ia berniat membuat game bergenre otome atau novel visual yang mengisahkan kisah cinta perempuan dengan beberapa orang lelaki.

Namun, ia menyadari genre tersebut sulit bersaing dengan game buatan Jepang yang memiliki visual jauh lebih bagus. Pada akhirnya, Eternal Game Studio beralih untuk memproduksi game yang fokus mengangkat isu kesehatan mental sejak 2019 lalu.

"Itu tahun 2019 akhir di mana mungkin mental health belum se-speak up sekarang di mana orang masih kayak belum meramaikan, sekarang malah orang-orang semua mengaku mental health," kata Lucky.

"Jadi kita coba angkat isu yang lebih deep, isu yang lebih dalam, yang bisa ngasih awareness tentang itu," ujar dia.

Game The Sun Shines Over Us.Play Store Game The Sun Shines Over Us.

Salah satu game yang diproduksi Eternal Game Studio, The Sun Shines Over Us, misalnya bercerita tentang seorang murid SMA yang berusaha melawan traumanya setelah menjadi korban perundungan atau bullying.

Lucky menyebutkan, proses penulisan game itu sampai melibatkan ahli psikologi agar jalan cerita yang disajikan tidak berlebihan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke