Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 3 Layanan Streaming yang Diprediksi Bertahan, Salah Satunya Netflix

Kompas.com - 14/12/2022, 12:00 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan CEO WarnerMedia, Jason Kilar, memprediksi bahwa hanya akan ada tiga layanan video on demand yang bertahan di industri. Dari ketiga layanan tersebut, salah satunya adalah Netflix.

Menurut Kilar kompetisi di industri video on demand akan semakin keras. Karena kondisi ini, jumlah penyedia layanan diramalkan akan mengerucut sejalan dengan beberapa perusahaan yang melakukan penggabungan (merger) atau diakuisisi oleh perusahaan lainnya.

"Pasar digital dengan biaya operasional tinggi dan biaya variabel relatif rendah, cenderung berpihak ke arah beberapa pemenang (perusahaan) yang sangat besar, dan saya yakin hal itu akan terjadi di dunia hiburan," kata Kilar dalam wawancaranya dengan The Wall Street Journal.

"Dalam skenario ini, tidak lebih dari tiga perusahaan hiburan global yang kemungkinan akan menguasai skala layanan streaming yang dibutuhkan," lanjut Kilar.

Baca juga: Daftar Channel TV dan Platform Streaming Resmi untuk Nonton Piala Dunia 2022

Skala yang dimaksud Kilar yaitu perusahaan yang memiliki setidaknya 300 juta pelanggan secara global dengan harga langganan rata-rata 15 dollar AS (Rp 235.000) per bulan.

Kilar tak menyebut perusahaan mana yang akan bertahan atau merger maupun akuisisi. Namun, di antara perusahaan streaming yang mendekati skala yang ditentukan Kilar adalah Disney dan Netflix.

Disney memiliki 235 juta pelanggan secara global bila dihimpun dari seluruh layanan streaming perusahaan termasuk Disney Plus yang memiliki 164 juta pelanggan.

Netflix tercatat memiliki 223 juta pelanggan berbayar, meskipun sempat kehilangan ratusan ribu pelanggan pada kuartal pertama 2022.

Adapun layanan streaming lain seperti milik Discovery yang mencakup HBO, HBO Max serta Discovery Plus bila ditotal pelanggannya mencapai 96 juta pelanggan.

Sementara itu Apple dan Amazon yang sama-sama memiliki layanan streaming, dikecualikan dalam skala Kilar karena dinilai metode perhitungannya berbeda.

Merger layanan video on demand pada 2024

Jason Kilar juga mengungkapkan kapan merger atau akuisisi perusahaan streaming akan terjadi. Ia menduga praktik merger akan terjadi dalam dua tahun ke depan atau sekitar tahun 2024.

Baca juga: YouTube PrimeTime Gabungkan Layanan Streaming Lain, Netflix Tak Diajak

Jumlahnya bahkan ditaksir mencapai dua hingga tiga merger yang melibatkan perusahaan besar. Namun, lagi-lagi Kilar tak merinci perusahaan mana yang akan berkonsolidasi.

Sementara itu sejumlah pengamat industri sudah cukup lama berspekulasi bahwa Disney akan menggabungkan Hulu dan Disney Plus bila perusahaan membeli saham Comcat pada 2024, dihimpun KompasTekno dari Business Insider via Yahoo Finance, Rabu (14/12/2022).

Mantan CEO Disney, Bob Chapek, juga sudah memberikan sinyal bahwa ia ingin mengintegrasikan kedua layanan itu, meskipun belum jelas apakah wacana itu akan dijalankan oleh Bob Iger atau tidak sebagai CEO pengganti Chapek di Disney.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com