KOMPAS.com - Elon Musk dilaporkan memblokir tautan (link) menuju ke Mastodon yang ada di Twitter. Mastodon sendiri adalah jejaring sosial terdesentralisasi yang belakangan naik daun karena diserbu sejumlah pengguna yang migrasi dari Twitter.
Menurut laporan outlet media The Verge, ketika pengguna mengunggah twit berisi link ke server Mastodon, Twitter dilaporkan bakal mengidentifikasi link tersebut sebagai "potensi berbahaya".
Twitter saat ini memblokir tautan ke server asli mastodon.social dan lebih dari 10 domain server Mastodon lain yang diuji oleh The Verge.
Server dan domain yang dimaksud di sini adalah host Mastodon. Sebab, Mastodon adalah platform jejaring sosial terdesentralisasi, bukan platform jejaring sosial mandiri macam Twitter, Instagram, dan Facebook.
Mastodon memang dirancang lebih seperti layanan e-mail atau RSS, bukan media sosial pada umumnya.
Baca juga: Pengguna Twitter Ramai-ramai Migrasi ke Medsos Mastodon, Apa Itu?
Contoh nama server lainnya adalah Mstnd.social, Mastodon.Art, Toot.community, Scholar.social, dan lainnya.
Tiap-tiap pengguna bakal memiliki nama akun (username) mirip seperti alamat e-mail. Username bakal menyertakan nama pilihan sekaligus nama server tempat pengguna mendaftar.
Misalnya, username "janedoe@mastodon.social". Ini menandakan bahwa pemilik akun tersebut bernama janedoe, yang mendaftarkan lewat server Mastodon.social.
Menurut laporan The Verge, Twitter memblokir link ke server Mastodon setelah mereka juga memblokir akun pelacak jet Elon Musk dengan handle @ElonJet pada Kamis (15/12/2022). Akun tersebut terkenal karena memberikan informasi soal keberadaan jet pribadi Elon Musk, sang CEO Twitter.
Akun pelacak jet Elon Musk itu diketahui dimiliki oleh Jack Sweeney. Anak muda berusia 20 tahun itu juga kerap melacak perjalanan udara sejumlah publik figur.
Dalam sebuah twit, Elon Musk berkata bahwa akun apa pun yang menyebarkan informasi lokasi real-time orang lain akan ditangguhkan. Sebab, menurut Elon Musk, praktik itu merupakan pelanggaran keamanan.
Tak hanya link Mastodon yang diblokir, akun Twitter Mastodon juga di-suspend pada hari Kamis.
Tak diketahui secara pasti alasan di balik penangguhan tersebut. Namun, larangan tersebut terjadi segera setelah akun Mastodon men-tweet sebuah link ke halaman @ElonJet di Mastodon.
Baca juga: Twitter Rilis Fitur Community Notes untuk Tangkal Hoaks
Pantauan KompasTekno di Twitter, sejumlah pengguna juga tidak bisa menambahkan link Mastodon ke deskripsi profile Twitter miliknya.
Menurut tangkapan layar yang dibagikan akun @gcluley, ketika menambahkan link server Mastodon miliknya (@gcluley@mastodon.green), Twitter akan memberikan notifikasi "Account update failed: Description is considered malware" ("Pembaruan akun gagal: Deskripsi dianggap sebagai malware).
Artinya, link username Mastodon dianggap sebagai perangkat lunak berbahaya alias malicious software (malware) oleh Twitter.
“Account update failed. Description is considered malware.” ???? pic.twitter.com/LynG1JGivz
— Graham Cluley ???????? (@gcluley) December 16, 2022
Sebelumnya diwartakan, sejumlah pengguna Twitter memilih beralih ke platform alternatif lain setelah Twitter diambil alih Elon Musk akhir Oktober 2022.
Salah satu jejaring sosial yang populer jadi pilihan adalah Mastodon.
Migrasi pengguna Twitter ini disebabkan karena kontroversi Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter dan perubahan sejumlah produk Twitter.
Misalnya, di bawah kendali Musk, Twitter memungut biaya langganan Twitter Blue seharga 7.99 dollar AS (Rp 124.760) untuk pengguna yang ingin mendapatkan centang biru (verified account).
Media sosial Mastodon yang menjadi "sasaran" migrasi, dilaporkan mengalami pertumbuhan pesat sejak Elon Musk membeli Twitter, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Minggu (18/12/2022).
Baca juga: Mastodon, Pesaing Twitter yang Gaet Ribuan Pengguna dalam Semalam
Dalam sebuah unggahan di Mastodon, CEO and lead developer Mastodon, Eugen Rochko, mengeklaim hampir 500.000 pengguna telah bergabung dengan Mastodon sejak 27 Oktober atau bertepatan dengan hari di mana Elon Musk resmi menutup transaksi akuisisi.
Pertumbuhan pengguna baru yang mendaftar di Mastodon juga turut melonjak. Dari biasanya hanya sekitar 60-80 pendaftar per jam sebelum 27 Oktober, menjadi ribuan pendaftar per jam saat ini.
Rochko juga mengeklaim Mastodon telah memiliki 1 juta pengguna aktif bulanan (monthly active user) per Senin 7 November 2022. Ini merupakan tonggak sejarah baru bagi Mastodon sendiri sejak diluncurkan enam tahun silam.
Apa itu Mastodon selengkapnya bisa dibaca melalui artikel: Pengguna Twitter Ramai-ramai Migrasi ke Medsos "Mastodon", Apa Itu?.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.