Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Perusahaan Teknologi Dunia yang Lakukan PHK Massal Tahun 2022, dari Xiaomi hingga Twitter

Kompas.com - 27/12/2022, 12:04 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sebanyak 1.100 karyawan Coinbase terdampak PHK. Padahal pada akhir tahun 2021, jumlah karyawan Coinbase meningkat pesat dari 3.730 menjadi 6.000 orang.

CEO Coinbase, Brian Armstrong saat itu berkata bahwa pemangkasan karyawan dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kestabilan perusahaan di tengah perekonomian yang menurun.

Baca juga: Coinbase PHK 1.100 Karyawan Dampak Harga Kripto Anjlok

10. Shopify PHK 1.000 karyawan

Shopify juga mem-PHK karyawan pada Juli lalu dan berdampak pada 1.000 orang atau setara dengan 10 persen dari total karyawan globalnya.

Dalam sebuah pengumuman yang ditujukan kepada karyawan, CEO Shopify, Tobi Lutke menyatakan bahwa dia salah strategi karena mengira bahwa tren e-commerce yang didorong pandemi akan bertahan lama. Karena kekeliruan itu, perusahaannya merugi akibat alokasi anggaran yang tak optimal.

11. Netflix PHK 450 karyawan

Sepanjang tahun ini Netflix mengumumkan dua putaran PHK. Pertama, pada Mei lalu ketika perusahaan mem-PHK 150 karyawan, bertepatan dengan momen saat Netflix melaporkan kehilangan ratusan ribu pelanggan untuk pertama kalinya.

Pada Juni 2022, Netflix kembali mengumumkan gelombang PHK kedua.

Dalam pernyataannya kepada karyawan, pihak Netflix berkata bahwa penyesuaian itu dilakukan seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan yang melambat.

Baca juga: Gelombang Kedua PHK di Netflix, 300 Karyawan Terdampak

12. Tesla PHK 10 persen karyawan

Perusahaan mobil listrik yang dipimpin Elon Musk, Tesla melakukan PHK pada bulan Juni lalu. Pekerja yang terdampak PHK disebut sekitar 10 persen dari total karyawan.

Karyawan yang terdampak PHK adalah mereka yang digaji penuh. Adapun mereka yang bekerja per jam masih dipertahankan oleh perusahaan kendaraan listrik tersebut.

"Tesla akan mengurangi jumlah karyawan sebanyak 10 persen karena kami kelebihan staf di banyak bidang," tulis Elon Musk dalam e-mail kepada karyawan.

"Perhatikan bahwa keputusan ini tidak berlaku untuk siapa pun yang merakit mobil, paket baterai atau memasang solar. Jumlah pegawai per jam akan bertambah," imbuh Musk.

Baca juga: Tesla PHK Hampir 200 Karyawan

13. Lyft PHK 700 karyawan

Lyft, perusahaan jaringan transportasi AS mengumumkan pihaknya mem-PHK sekitar 13 persen dari total karyawan. Jumlah itu mewakili sekitar 700 staf perusahaan.

Dalam sebuah surat kepada karyawan, CEO Lyft Logan Green dan President Lyft John Zimmer berdalih keputusan PHK ditempuh karena kemungkinan resesi tahun depan. Selain itu, naiknya biaya asuransi perjalanan juga menjadi alasan lain Lyft memutuskan PHK.

14. SEA PHK 7.000 karyawan

Perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara, Sea Group Limited (Ltd) melakukan PHK terhadap 7.000 karyawan dalam beberapa bulan menuju akhir tahun 2022. Menurut laporan The Information, angka tersebut mewakili 10 persen dari total karyawan Sea.

Hal ini dilakukan karena Sea terseok-seok untuk meraup keuntungan. Setidaknya begitulah menurut sumber yang mengetahui soal masalah ini.

Baca juga: Sea PHK 7.000 Karyawan dalam 6 Bulan, Shopee Paling Terdampak

Anak perusahaan Sea di bidang marketplace, Shopee disebut menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Shopee juga melakukan PHK di sejumlah negara operasionalnya, termasuk di Indonesia bulan November lalu.

Sebelumnya, Shopee juga sudah melakukan PHK pada periode bulan September. Bisnis Shopee yang sedang tidak baik-baik saja juga membuat Shopee harus menutup wiilayah operasionalnya di sejumlah negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com