Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Eropa, iPhone di India Juga Wajib Pakai USB-C

Kompas.com - Diperbarui 13/01/2023, 06:05 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Hal itu dikarenakan USB Type-C memiliki beberapa keunggulan dibanding konektor USB lainnya. Pertama, USB-C memiliki sifat reversible. Artinya, pengguna bisa dengan mudah membolak-balik kepala kabel USB Type-C jika ingin memasukkannya ke lubang konektor smartphone. Kedua, USB Type-C sudah mendukung teknologi USB hingga versi 3.1 Gen 2 dengan kecepatan transfer data hingga 10 Gbps.

Meski begitu, masih ada juga beberapa model smartphone entry-level dari sejumlah vendor yang menyematkan port Micro USB. Apple juga masih setia membekali perangkat bikinannya, terutama lini iPhone dengan port Lightning.

Namun, setelah undang-undang "USB C" ini berlaku dalam dua hingga tiga tahun ke depan, seluruh merek perangkat elektronik yang dipasarkan di wilayah Eropa, termasuk iPhone, harus menggunakan charger USB Type-C.

Artinya, Apple harus benar-benar meninggalkan port Lightning dan beralih ke USB-C bila tetap ingin memasarkan iPhone, iPad, MacBook, dan produk lain bikinannya di negara-negara Uni Eropa.

iPhone selanjutnya dipastikan pakai USB C

Sempat menolak aturan penyeragaman port USB C, Apple akhirnya mengonfirmasi pihaknya akan menggunakan USB-C pada iPhone baru generasi mendatang.

Dalam wawancara di WSJ Tech Live Conference yang digelar Wall Street Journal, Senior Vice President Marketing global Apple, Greg Joswiak berkata bahwa Apple akan mematuhi undang-undang Uni Eropa.

"Kami tidak punya pilihan... Seperti yang kami lakukan di berbagai negara, (Apple akan) mematuhi undang-undang setempat," kata Joswiak.

Baca juga: Apple Pastikan iPhone Pakai USB-C Mulai Tahun Depan

Meski begitu, belum jelas iPhone generasi berapa yang akan dibekali port USB Type-C untuk pertama kalinya.  

Apple sebenarnya keberatan dengan aturan tersebut. Sebagai upaya negosiasi, Apple sempat menawarkan regulator Uni Eropa opsi lain, yaitu dengan menyertakan kabel USB dalam paket penjualan iPhone.

Namun USB tersebut dirancang memiliki port USB-C di satu sisi dan lightning di sisi lainnya. Akan tetapi, opsi itu tampaknya tak mampu merayu parlemen di Uni Eropa, sehingga Apple tak memiliki pilihan lain selain mematuhi aturan baru itu.

Apple tampaknya sudah mulai bersiap mengikuti aturan standar konektor universal yang bakal berlaku efektif di Uni Eropa pada 2024 dan India pada 2025.

Pasalnya, Apple juga mantap beralih menggunakan port USB Type-C di iPad 10. Sebelum-sebelumnya, Apple masih menggunakan port Lighting untuk iPad entry-level, seperti iPad 9, misalnya.

Baca juga: iPad 10 dan iPad Pro 2022 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya

Dengan ini, Apple benar-benar sepenuhnya meninggalkan port Lightning dan menyematkan USB Type-C untuk semua seri iPad bikinannya.

Sebelum iPad entry-level, iPad Pro menjadi seri yang paling pertama beralih menggunakan USB C pada 2018. Lalu disusul oleh iPad Air pada 2020. iPad Mini juga meninggalkan port Lighting dan beralih menggunakan USB Type-C pada 2021.

Konsumen disebut bakal hemat Rp 3,8 triliun

Ilustrasi banyak Kabel USB (Universal Serial Bus) untuk konektor pengisian daya.Roman Mykhalchuk Ilustrasi banyak Kabel USB (Universal Serial Bus) untuk konektor pengisian daya.
Parlemen Uni Eropa mengungkapkan bahwa aturan soal port pengisian daya umum untuk perangkat elektronik yang dijual di Eropa itu dirancang untuk membantu mengurangi limbah elektronik.

"Undang-undang ini merupakan bagian dari upaya UE yang lebih luas untuk membuat produk di UE lebih berkelanjutan, mengurangi limbah elektronik, dan membuat hidup konsumen lebih mudah," tulis Parlemen Eropa.

Anggota Parlemen EU, Malta Alex Agius Saliba mengungkapkan, adapter pengisi daya yang dibuang dan tidak digunakan diperkirakan mewakili sekitar 11.000-15.000 ton limbah elektronik setiap tahunnya.

Nah, secara teori, jika semua smartphone dan perangkat elektronik menggunakan port USB C yang praktis dan universal itu, konsumen hanya membutuhkan minimal satu buah charger untuk dipergunakan ke beberapa perangkat. Sehingga pengguna tak perlu membeli adapter charger baru ketika memiliki perangkat elektronik anyar.

Dari sisi materi, aturan baru ini akan membantu konsumen di Eropa menghemat hingga 250 juta euro (setara Rp 3,8 triliun) per tahun untuk pembelian adapter charger yang tidak perlu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com