Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Smartphone Baru Harus Dicas 8 Jam Dulu?

Kompas.com - Diperbarui 13/01/2023, 06:36 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pernah kah Anda mendengar anjuran untuk mengisi daya alias mengecas ponsel baru selama 3-8 jam atau lebih? Konon, hal ini memungkinkan daya tahan baterai lebih awet.

Biasanya, ponsel dianjurkan dalam keadaan daya baterai kosong lebih dulu, kemudian baru diisi hingga kapasitas maksimal 100 persen. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan kapasitas baterai, sehingga di siklus pengisian daya yang berikutnya akan tetap maksimal.

Namun, benarkah demikian?

Baca juga: Ngecas HP Terlalu Lama Malah Bikin Rusak?

HP baru harus dicas 8 jam dulu?

Anjuran mengecas baterai ponsel selama 8 jam atau bahkan lebih sering terdengar puluhan tahun lalu. Kira-kira ketika era smartphone belum menjamur seperti hari ini.

Kini, ponsel terutama smartphone tidak perlu dicas hingga 8 jam atau lebih. Mengapa demikian?

Teknologi baterai dan pengisi daya di smartphone saat ini sudah sangat berkembang dan berbeda dari ponsel zaman dulu. Kebanyakan, ponsel zaman dulu menggunakan baterai dari material Nickel Cadmium.

Baterai dengan material ini menyimpan memori dari status pengisian awal. Itu sebabnya, pengisian baterai pertama kali akan dijadikan patokan siklus pengisian daya berikutnya.

Sementara itu, smartphone saat ini umumnya menggunakan material Lithium-ion Polymer (LiPo) yang tidak memiliki sifat seperti baterai Nickel Cadmium. Sehingga, pemilik baru smartphone bisa langsung menggunakan ponsel setelah keluar dari kotak kemasan, lalu mengecasnya ketika daya hampir habis, sebagaimana dihimpun dari Gizmos Chamber.

Baca juga: Stopkontak atau HP, Mana yang Sebaiknya Lebih Dulu Dicolok Saat Ngecas?

Ada baiknya untuk mengisi daya sebelum tersisa 20 persen atau sebelum muncul peringatan "baterai lemah". Pengguna juga tidak perlu mengecas ponsel hingga 8 jam atau lebih untuk pertama kalinya. Cukup isi daya hingga penuh saja.

Berbeda dengan baterai Nickel Cadmium, baterai lithium-ion menghitung siklus pengisian daya dengan cara berbeda. Siklus pengisian daya dihitung dari seberapa banyak kapasitas 100 persen baterai yang sudah digunakan. Namun, siklus ini tidak harus selalu dihitung dari satu kali pengisian daya.

Misalnya, dari 100 persen kapasitas baterai, Anda menggunakan 75 persen (tersisa 25 persen). Lalu, Anda mengisi daya hingga 100 persen di malam hari. Keesokan harinya, Anda menggunakan daya 25 persen (sisa 75 persen).

Saat itulah dihitung satu kali siklus karena menghabiskan total 100 persen, dihitung dari penggunaan 75 persen dan 25 persen di hari yang berbeda, sebagaimana dijelaskan Apple dalam laman resminya.

Perhitungan ini juga berlaku ntuk baterai lithium-ion perangkat Android. Untuk mengetahui bagaimana cara mengecas baterai ponsel yang baik, bisa menyimak lebih lengkap di artikel "5 Kesalahan saat Mengecas Smartphone".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com