Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Pertama Xiaomi Tertangkap Kamera, Mirip Tesla

Kompas.com - 10/01/2023, 15:24 WIB
Caroline Saskia,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber ArenaEV

KOMPAS.com - Perusahaan smartphone asal China, Xiaomi, mengumumkan mulai terjun ke bisnis mobil listrik pada 2021 lalu. Xiaomi konon akan memperkenalkan empat mobil listrik.

Kini, salah satu wujud mobil listrik bikinannya tertangkap kamera dan beredar di dunia maya. Mobil tersebut terekam kamera saat menjalankan proses uji jalan (road test).

Dari gambar yang beredar, mobil listrik ini masih dalam mode kamuflase dengan seluruh bodi mobil masih diselubungi kain hitam.

Ini membuat tampilan eksterior mobil belum bisa diketahui dengan jelas. Hanya saja, dapat dipastikan bahwa jenis mobil listrik itu adalah sedan, mirip Tesla.

Meski masih dalam mode kamuflase, sejumlah media asal China meyakini bahwa mobil tersebut adalah benar buatan Xiaomi.

Baca juga: BMW i Vision Dee, Mobil yang Bisa Berubah 32 Warna Seketika

Mobil listrik bikinan Xiaomi terekam kamera saat menjalankan uji jalan (road test)Arena EV Mobil listrik bikinan Xiaomi terekam kamera saat menjalankan uji jalan (road test)
Dilansir KompasTekno dari Arena EV, Selasa (10/1/2023), mobil listrik bikinan Xiaomi yang memiliki nama kode “Modena” ini diklaim memiliki ukuran bodi yang lebih besar dan memiliki performa yang lebih “kuat” ketimbang Tesla model 3.

Mobil listrik Xiaomi ini disebut akan hadir dalam dua model. Model pertama bakal dibanderol dengan harga yang lebih murah dibanding model yang kedua.

Model pertama konon akan dibanderol dengan harga sekitar 260.000-300.000 yuan (Rp 595,4 juta-Rp 687,03 juta).

Sedangkan model kedua bakal dijual lebih mahal, berkisar 350.000 yuan (Rp 801,54 juta). Adanya perbedaan harga ini dikarenakan kedua model bakal hadir dengan spesifikasi yang berbeda.

Versi yang lebih murah bakal ditopang oleh baterai 400 V yang dirancang oleh pabrikan BYD dan menggunakan bahan Lithium Iron Phosphate (LFP).

Mobil model pertama bakal dibekali sejumlah fitur yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman, Continental, seperti kamera mobil.

Sementara itu, versi yang lebih mahal bakal hadir dengan spesifikasi lebih memupuni. Misalnya, ditopang baterai berkapasitas 800 V. Model baterai yang digunakan adalah baterai lithium ion dari Qilin Battery bikinan CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited).

Pengisian daya diklaim dapat terisi 0-80 persen dalam waktu 15 menit. Tidak hanya itu, model yang kedua juga mengandalkan prosesor besutan Nvidia, OrinX, dan sensor LiDAR serta algoritma yang dikembangkan oleh Xiaomi.

Fungsi LiDAR tersebut juga mempermudah pengemudi mengetahui situasi area sekitar. Kedua model akan ditenagai oleh prosesor Qualcomm 8295.

Baca juga: Video Detik-detik Mobil Tesla Hilang Kendali, 2 Orang Tewas

Di sisi lain, pihak perusahaan mengungkapkan bahwa model mobil kedua dengan nama kode “Le Mans” bakal diluncurkan pada 2025 mendatang.

Namun, spesifikasi dan nilai jual yang diunggulkan dari mobil listrik berkode “Le Mans” masih belum diungkap lebih lanjut.

Ilustrasi CEO Xiaomi, Lei Jun dan logo Xiaomi.GSMArena Ilustrasi CEO Xiaomi, Lei Jun dan logo Xiaomi.

Investasi Xiaomi di mobil listrik

Investasi mobil listrik yang dialokasikan oleh Xiaomi pada 2021 lalu adalah sebesar 10 miliar yuan atau setara dengan Rp 22 triliun. Dana tersebut digelontorkan perusahaan untuk dapat mengembangkan bisnis terbarunya selama 10 tahun ke depan.

Lei Jun selaku CEO Xiaomi juga sempat menyampaikan bahwa bisnis mobil listrik ini akan menjadi proyek besar terakhir Xiaomi yang ia pimpin.

“Saya bersedia mempertaruhkan semua reputasi pribadi saya dan berjuang untuk masa depan kendaraan listrik pintar kamu (Xiaomi EV),” pungkas Lei Jun.

Perusahaan juga melibatkan sekitar 300 karyawan dan berencana untuk membangun fasilitas agar dapat memproduksi 300.000 unit mobil per tahunnya.

Untuk merealisasikan rencananya, Xiaomi menandatangani kontrak perjajnjian dengan Beijing Economic and Technological Development Area Management Comitee pada November 2021 lalu.

Proses produksi bakal terbagi menjadi dua fase, yang mana di setiap fase, perusahaan bakal menargetkan jumlah produksi mobil sebanyak 150.000 unit. Mobil listrik tersebut diyakini kuat bakal memulai proses produksi pada 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ArenaEV


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com