KOMPAS.com - YouTube tepati janji. YouTube Shorts bakal bisa diduitin alias bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan (monetisasi) kreator mulai 1 Februari 2023.
Dengan kata lain, kreator bisa mulai mendapatkan uang dari konten video pendek vertikal di YouTube itu mulai awal bulan depan. Caranya adalah dengan mendaftarkan diri dalam YouTube Partner Program (YPP), khususnya menyetujui bagian "Shorts Monetization Module".
Pengumuman monetisasi Shorts diumumkan langsung oleh YouTube melalui sebuah postingan di laman Support Google.
"Bagi hasil (dari iklan) di YouTube Shorts akan dimulai pada 1 Februari 2023," tulis YouTube di laman Support Google, sebagaimana dikutip KompasTekno, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: YouTube Pisahkan Video Shorts dan Video Panjang
Sebelumnya, pada September lalu, YouTube memang berjanji bahwa kreator bisa ikut memonetisasi konten Shorts lewat YouTube Partner Program (YPP) mulai 2023. Janji itu dipenuhi akhirnya dipenuhi YouTube.
Dengan ini pula, maka program Shorts Fund resmi dihentikan, digantikan dengan program YouTube Partner Program untuk monetisasi Shorts. Sebelumnya, kreator yang menghasilkan video Shorts paling menarik dan paling banyak dilihat selama tahun 2021 hingga 2022 diberikan iming-iming imbalan/gaji dengan nilai total 100 juta dollar AS atau setara Rp 1,43 triliun lewat program bernama Shorts Fund.
Dalam postingan yang sama, YouTube memberikan beberapa detail soal skema bagi hasil dari iklan di YouTube Shorts.
Nah, setiap bulan, pendapatan dari iklan yang muncul di antara video Shorts milik kreator yang memenuhi syarat monetisasi di suatu wilayah bakal diakumulasi dan dikumpulkan terlebih dahulu, sebelum didistribusikan ke kreator.
Sebab, pendapatan dari iklan tersebut harus dipotong untuk biaya lisensi musik (bila Shorts menggunakan musik) terlebih dahulu.
Setelah itu, kreator akan mendapatkan 45 persen dari pendapatan, yang didistribusikan berdasarkan bagian mereka dari total penayangan Shorts miliknya.
Baca juga: Durasi Musik YouTube Shorts Diperpanjang hingga 60 Detik
Supaya pembuat konten memiliki gambaran, YouTube pun memberikan contoh pihaknya menghitung pendapatan Shorts kreator di Negara A bulan ini.
Misalnya, ada total 100 juta penayangan Shorts di Negara A, dan semua penayangan Shorts yang diupload oleh kreator yang melakukan monetisasi.
Dalam skenario ini, pendapatan iklan yang diperoleh dari iklan antara video Shorts adalah 100.000 dollar AS.
Namun, sebanyak 20 persen dari video Shorts milik kreator menggunakan 1 trek musik. Sesuai kebijakan YouTube, 10.000 dollar akan dipotong untuk digunakan untuk menutupi biaya lisensi musik. Jadi, pendapatan iklan Shorts gabungan kreator di Negara A adalah 90.000 dollar AS.
Dari jumlah ini, YouTube bakal mendistribusikan bagi hasil iklan kepada pengguna sesuai total penayangan Shorts miliknya.
Sebagai contoh, pembuat konten bernama Janedoe memiliki total penayangan Shorts 1 juta kali (1 persen) dari total penayangan Shorts di Negara A.
Dari situ, bagi hasil iklan Shorts yang dialokasikan untuk kreator Janedoe adalah sebesar 1 persen dari 90.000 dollar AS, yakni 900 dollar AS.
Ini bukan uang yang akan diterima kreator. Sebab, YouTube menetapkan bagi hasil iklan untuk kreator sebesar 45 persen.
Baca juga: Video Horizontal TikTok Bisa Dicoba di Indonesia, Serasa Nonton YouTube
Maka, kreator Janedoe akan menerima uang hasil monetisasi Shorts dengan perhitungan 45 persen dari 900 dollar AS, yakni 405 dollar AS untuk penayangan Shorts di Negara A.
Perlu dicatat, konten Shorts kreator bisa saja ditayangkan di beberapa negara lain. Dengan begitu, pengguna juga bisa mendapatkan alokasi bagi hasil Shorts yang lebih besar.
Tidak semua kreator bisa mendapatkan uang dari video pendek format vertikal YouTube Shorts lewat program YouTube Partner Program.
YouTube menetapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi kreator maupun konten yang memenuhi syarat untuk memonetisasi YouTube Shorts.
Kreator yang memenuhi syarat untuk mendapatkan uang dari Shorts adalah mereka yang memiliki setidaknya 10 juta penayangan (view) Shorts dalam waktu 90 hari atau mereka yang memiliki setidaknya 1.000 pengikut (subscriber).
Untuk konten, YouTube tidak akan menghitung penayangan Shorts yang tidak memenuhi syarat untuk ditonton.
Contoh kemungkinan penayangan Shorts yang tidak memenuhi syarat. Misalnya, video Shorts tidak otentik seperti klip yang belum diedit dari film atau acara TV, mengupload ulang konten kreator lain dari YouTube atau platform lain, atau kompilasi tanpa tambahan konten asli.
Penayangan Shorts yang tidak sesuai dengan pedoman konten yang cocok untuk pengiklan juga tidak memenuhi syarat untuk dihitung.
Informasi selengkapnya soal monetisasi YouTube Shorts bisa dibaca melalui tautan berikut ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.