Pentingkah Angka Megapiksel di Kamera HP?

KOMPAS.com - Memiliki smartphone dengan kamera beresolusi tinggi mungkin akan sangat menyenangkan bagi pengguna yang gemar mengabadikan momen. Ditambah, beberapa smartphone yang dirilis belakangan ini juga mengunggulkan sektor fotografinya.

Mulai dari kamera beresolusi 32 MP, 48 MP, hingga ada yang menawarkan kamera 108 MP. Namun, apakah benar angka megapiksel yang dimiliki kamera memiliki korelasi dengan kualitas foto yang dihasilkan?

Dilansir KompasTekno dari Android Police, Rabu (11/1/2023), ternyata tingginya angka megapiksel yang ditawarkan tidak dapat menjanjikan kualitas foto yang jernih. Ada sejumlah aspek lain yang juga memiliki peran penting untuk menunjang kamera agar dapat menghasilkan foto berkualitas tinggi.

Baca juga: Realme 10 Pro dan Realme 10 Pro Plus Meluncur, Ponsel 5G Kamera 108 MP

Sebab, untuk bisa menghasilkan foto berkualitas tinggi, perlu adanya gabungan antara teknologi hardware dan software dalam perangkat. Selain itu, aspek cahaya juga memiliki peran penting untuk seluruh kamera.

Nah, untuk memahami konsep cahaya dalam kamera, Anda harus paham dulu teknis sebuah kamera.

Faktor yang memengaruhi kualitas kamera HP

Aperture/diafragma

PetaPixel Modul kamera berteknologi multiple-aperture buatan LinX

Dengan kemampuan mengatur cahaya, hasil foto yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin kecil angka bukaannya (misal f/1.8), maka semakin banyak cahaya yang masuk.

Begitu sebaliknya, semakin tinggi angka bukaannya (misal f/13), cahaya yang masuk akan semakin minim. Kebanyakan smartphone masih belum dibekali fitur ini.

Baca juga: Apa Itu Fitur Anti-Banding di Kamera Smartphone dan Apa Fungsinya?

Hanya ponsel-ponsel tertentu saja yang baru dibekali teknologi tersebut. Sebut saja ponsel kelas atas bikinan Samsung dari keluarga S-series atau smartphone Huawei Mate 50 series.

Focal length

Faktor lain yang juga memiliki peran penting adalah jarak fokus (focal length). Focal length merupakan jarak antara sensor kamera dengan jumlah cahaya yang masuk.

Biasanya satuan focal length tertulis mm (milimeter), seperti 18 mm hingga 150mm, atau lebih tinggi. Semakin kecil jarak fokusnya, hasil foto yang dihasilkan bakal lebih luas/lebar (wide).

Sementara itu, focal length pada smartphone kerap kali menawarkan jarak fokus 4 mm, namun, itu tidak memberikan dampak yang signifikan jika diterapkan ke kamera profesional. Focal length pada smartphone kebanyakan berkisar di 35 mm saja.

Namun, besar kecilnya jarak fokus tidak menentukan foto yang dihasilkan akan bagus atau tidak. Hanya saja, kebanyakan pengguna smartphone menggunakan focal length yang kecil untuk memotret panorama/pemandangan.

Lensa

Fungsi lensa memiliki kaitan yang erat dengan focal length. Dikarenakan lensa memiliki tugas untuk membelokkan cahaya untuk dipantulkan ke sensor kamera. Namun, berapa jumlah cahaya yang dipantulkan tidak ada batasan.

Lensa di smartphone menggunakan sejumlah elemen dan software untuk mengurangi distorsi cahaya yang dipantulkan lensa. Sejauh ini, belum ada lensa yang dapat mentransmisikan cahaya secara sempurna.

Terkadang, distorsi cahaya yang dipantulkan akan direfleksikan sehingga hasil foto yang diambil memunculkan flare. Ini bukan hal yang buruk, justru dapat membuat hasil foto menjadi lebih estetik untuk beberapa momen.

Sensor kamera

Baca juga: Apple Akhirnya Ungkap Pembuat Sensor Kamera iPhone

Sensor kamera merupakan perangkat keras yang dapat mengonversikan cahaya menjadi sebuah foto/gambar. Permukaan sensor kamera diselubungi oleh jutaan piksel yang dapat menciptakan sinyal terhadap intensitas cahaya yang diserapnya.

Semakin besar sensor kamera, cahaya yang diserap akan semakin baik sehingga menghasilkan foto yang lebih jelas juga. Sensor kamera yang berkualitas dapat menghasilkan foto sesuai warna asli, khususnya saat kodisi minim cahaya.

Vivo Ilustrasi sensor kamera VIvo dengan filter warna berpola Red-Green-Blue-White

Maka dari itu, smartphone yang memiliki sensor kamera yang bagus akan menghasilkan foto yang baik pula. Namun, perlu digarisbawahi bahwa piksel dalam sensor kamera digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang masuk, bukan intensitas warna.

Untuk mengekstrak data dari cahaya yang masuk, setiap piksel memiliki filter warna. Warna yang dimaksud adalah Red (Merah), Green (Hijau), dan Blue (Biru). Jenis warna lain seperti Cyan, Magenta, Yellow (CYYM) biasanya pun kerap digunakan kamera digital.

Hanya saja karena eksperimen dari filter CYYM lebih sulit, makanya kebanyakan sensor kamera smartphone menggunakan filter warna RGB.

Baca juga: Vivo Bikin Sensor Kamera RGBW dengan Tambahan Filter Warna Putih

Susunan piksel dari sensor kamera juga menentukan hasil sebuah foto. Susunan yang paling sering kali dipakai smartphone adalah “Quad Bayer”. Namun, setiap piksel perangkat memiliki jenis sensor yang berbeda.

Ponsel bikinan Samsung, Google Pixel, Huawei, iPhone bahkan bisa menghasilkan warna dan intensitas cahaya yang berbeda-beda, walau memotret foto yang sama.

Bagus atau tidaknya hasil foto yang dipotret juga bergantung pada algoritma/software pemrosesan gambar. Google Pixel misalnya, dikenal mampu menghasilkan foto yang lebih tajam, mencolok, sedangkan iPhone menawarkan foto yang lebih “kalem” dan lebih natural.

Ringkasnya, kualitas sebuah kamera tidak hanya dapat diukur dari angka megapikselnya saja. Smartphone harus perlu sejumlah teknologi dari software dan hardware-nya sekaligus untuk dapat menghasilkan foto berkualitas tinggi.

Namun, tidak berarti angka megapiksel itu tidak penting. megapiksel tetap memiliki peran penting. Jadi saat melihat ada perangkat yang menawarkan kamera beresolusi tinggi, Anda harus juga mengecek beberapa aspek dan fitur fotografi lainnya.