KOMPAS.com - Pasar mata uang kripto (cryptocurrency) masih mengalami turbulensi. Pasar kripto belum sepenuhnya pulih pasca-penurunan harga dan volume perdagangan.
Guncangan di pasar kripto ini salah satunya disebabkan oleh drama akuisisi bursa kripto Binance terhadap FTX non-AS pada November lalu.
Kondisi pasar kripto ini tak ayal berimbas pada bisnis Coinbase, platform perdagangan dan dompet kripto raksasa asal Amerika Serikat.
Mengawali 2023, Coinbase kembali mengumumkan putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak pada 950 karyawannya. Angka tersebut setara dengan 20 persen dari total pegawai yang dimiliki Coinbase setelah melakukan layoff 1.100 karyawan pada Juni 2022.
Baca juga: Misteri Kematian 3 Bos Kripto dalam Waktu Berdekatan
Sebelumnya diwartakan, jumlah karyawan Coinbase meningkat pesat dari 3.730 menjadi 6.000 orang pada akhir tahun 2021. Namun, akhirnya Coinbase harus merumahkan sekitar 2.050 karyawannya pada 2022 dan awal 2023 ini.
Gelombang PHK terbaru Coinbase ini diumumkan langsung oleh CEO Coinbase, Brian Armstrong dalam sebuah posting di situs resmi Coinbase pada 10 Januari 2023.
Armstrong mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pasar kripto yang tumbang, Coinbase perlu berhitung dan mengurangi biaya operasional sebesar 25 persen pada setiap kuartal ke depannya.
Nah, PHK 20 persen karyawan ini menjadi suatu keniscayaan demi Coinbase bisa lebih berhemat. Selain itu, Coinbase juga menghentikan beberapa proyek yang kemungkinan keberhasilannya lebih rendah. Meski tak dirinci proyek apa saja yang dihentikan.
Namun, sepanjang tahun 2022, harga saham Coinbase anjlok sekitar 90 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNN, Jumat (13/1/2023).
Memasuki tahun 2023, saham Coinbase mulai bangkit lagi. Bahkan, pasca-pengumuman PHK, saham Coinbase terpantau menghijau, naik 13 persen. Dalam 5 hari terakhir, saham Coinbase terpantau sudah meningkat 50 persen dan kini diperdagangkan di level 47,55 dollar AS atau setara Rp 724.102.
Baca juga: Miliarder dan Bos Kripto Rusia Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Harga Bitcoin yang tergerus dan membuat pasar kripto tumbang juga terpantau mulai bangkit pada awal tahun 2023 ini.
Pada akhir 2022, tepatnya pada 8 November, harga Bitcoin anjlok ke angka 17.166 dollar AS (sekitar Rp 268 juta) per keping koin akibat imbas drama akuisisi Binance kepada FTX non-AS.
Harga Bitcoin semakin terperosok ke level 16.000 dollar AS atau setara Rp 251,3 juta per keping per 10 November.
Harga Bitcoin tersebut menandai harga terendah tahunan bagi Bitcoin setelah sebelumnya naik ke level 21.500 dollar AS (sekitar Rp 336 juta) per keping koin pada 4 November. Harga Bitcoin ini juga tercatat sebagai harga terendah sejak November 2020 atau dua tahun lalu.
Namun, di awal 2023 ini, menurut data di situs Coindesk, harga Bitcoin bangkit dan mulai merangkak naik 3,09 persen ke level 18.812 dollar AS atau kira-kira Rp 286,4 juta per keping koin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.