KOMPAS.com - Awal Januari lalu, sebanyak 200 data pribadi pengguna Twitter diduga bocor dan dijual secara gratis di forum peretas, Breached Forums. Data pribadi yang dimaksud berupa username (handle) dan alamat e-mail.
Menanggapi kasus tersebut, melalui blog resminya, Twitter mengeklaim bahwa kebocoran data yang terjadi beberapa waktu belakangan ini bukan berasal dari sistem perusahaan.
“Kami bertanggung jawab untuk melindungi data pribadi Anda dengan serius," tulis Twitter di blog-nya.
Baca juga: Data 200 Juta Pengguna Twitter Dibocorkan Gratis di Forum Hacker
"Menanggapi laporan sejumlah media terkait data pribadi pengguna dijual di forum online, kami telah melakukan investigasi dan tidak ada bukti yang merujuk pada kebocoran data pada sistem Twitter,” lanjut Twitter dikutip KompasTekno, Sabtu (14/1/2023).
We were recently made aware of reports that Twitter user data was being sold online. After a comprehensive investigation, we found no evidence that this data originated from the exploitation of our systems. Read more here: https://t.co/4LnVG6gzae
— Twitter Support (@TwitterSupport) January 11, 2023
Twitter juga menambahkan bahwa data yang disebar di forum online kemungkinan besar kumpulan data yang memang tersedia untuk umum. Jadi, dapat dipastikan bahwa data pribadi yang tersebar bukan termasuk data penting.
“Data (yang bocor) kemungkinan merupakan kumpulan data yang sudah tersedia di internet dan (dapat diakses) melalui berbagai sumber,” tambah Twitter.
Kebocoran 200 juta data bermula dari akun “ThinkingOne” yang menyebar data pengguna Twitter di forum online. Data yang diklaim sebesar 63 GB itu mencakup nama pengguna, alamat e-mail, handle, tanggal pembuatan akun, dan jumlah followers dari 209.595.668 pengguna Twitter.
Data tersebut juga diklaim diambil menggunakan sistem kode pemograman Twitter (API) versi 2021.
Menurut laporan peneliti keamanan dari Privacy Affairs, Miklos Zoltan, data yang bocor bulan Januari itu merupakan data yang sama, seperti yang disebar oleh “Ryushi” pada November lalu sebanyak 400 juta data pengguna.
Angka tersebut hanya setengah dari yang diunggah “Ryushi”. Peretas “ThinkingOne” menjelaskan bahwa jumlah tersebut lebih sedikit karena data yang disebar sudah bersih dan bebas dari data duplikat.
Baca juga: Peras Twitter Rp 3 Miliar, Hacker Ancam Bocorkan Data 400 Juta Pengguna
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.