Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai PHK Berlanjut, Crypto.com Berhentikan 20 Persen Karyawan

Kompas.com - 16/01/2023, 12:02 WIB
Caroline Saskia,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri kripto masih berlanjut. Setelah Coinbase, kini platform pertukaran kripto, Crypto.com melakukan PHK karyawan.

Kabar tersebut diumumkan langsung oleh CEO Crypto.com, Kris Marszalek, melalui unggahan di blog resminya. Ia mengatakan ada 20 persen karyawan yang kena PHK.

Ia juga tidak menyangkal bahwa salah satu penyebab PHK ini adalah kondisi ekonomi yang tengah tidak menentu.

Menurut Marszalek, keputusan tersebut harus dilakukan guna menghadapi kondisi ekonomi dan situasi yang tidak terduga di masa mendatang.

Baca juga: Pasar Kripto Turbulensi, Coinbase PHK Hampir 1.000 Karyawan

“Kami tumbuh dengan ambisius pada awal 2022, membangun momentum, dan menciptakan arah lebih luas di industri ini. Namun, hal tersebut berubah dengan cepat sejalan dengan perkembangan ekonomi yang negatif,” ungkap Marszalek.

Pihak Crypto.com juga tidak mengungkap lebih lanjut divisi apa yang ke kena imbas. Menurut data PitchBook, Crypto.com memiliki sebanyak 2.450 karyawan. Jadi, ada sekitar 490 karyawan yang diberhentikan.

Pasar kripto saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Sejak keruntuhan FTX, bursa dan perusahaan kripto mulai berjatuhan.

 

Pada November 2022 lalu, industri kripto diramaikan oleh drama akuisisi bursa kripto Binance terhadap perusahaan perdagangan kripto FTX. FTX sendiri mengalami keruntuhan setelah melakukan penyalahgunaan dana pelanggan dan mengalami kebangkrutan.

Kasus tersebut membuat sebagian konsumen skeptis dan mengalami krisis kepercayaan terhadap industri kripto. Hal tersebut juga berdampak pada kondisi bisnis perusahaan kripto lain, tidak terkecuali Crypto.com.

Pada 2022 lalu, Crypto.com juga melakukan kesalahan transfer dan baru sadar 7 bulan kemudian.

Crypto.com salah mentransfer kepada seorang wanita asal Australia bernama Thevamanogari Manivel. Ia mendadak mendapatkan kiriman uang sebesar 10,5 juta dollar Australia (setara Rp 106,4 miliar) pada Mei 2021 lalu.

Baca juga: Misteri Kematian 3 Bos Kripto dalam Waktu Berdekatan

Usut punya usut, uang itu berasal dari Crypto.com. Crypto.com seharusnya mentransfer uang pengembalian (refund) sebesar 100 dollar Australia kepada Manivel.

Namun, alih-alih 100 dollar Australia (sekitar Rp 1 juta), Crypto.com justru salah mengirimkan dana refund menjadi sebesar 10,5 juta dollar Australia.

Kesalahan seperti itu juga turut menggerus kepercayaan terhadap platform. Crypto.com juga pernah tidak sengaja salah mengirim 320.000 Ethereum (ETH) atau sekitar 400 juta dollar AS (sekitar Rp 6,1 triliun saat itu) ke platform pertukaran kripto pesaingnya.

PHK yang kedua

Pemangkasan ini merupakan kedua kalinya yang terjadi di Crypto.com. Sebelumnya pada Juni 2022 lalu, perusahaan juga memangkas sekitar 250 karyawan. Tidak diketahui divisi apa yang kena imbas.

Selain karena kondisi ekonomi, kasus-kasus lain juga ternyata memengaruhi bisnis Crypto.com. Dilansir KompasTekno dari Tech Crunch, Senin (16/1/2023), perusahaan sempat menerima kritikan bahkan kecaman terkait video promosi yang diunggah ke YouTube.

Saat ini perusahaan kripto memang tengah mengalami masa-masa sulit, sehingga, beberapa di antara mereka pun harus melakukan PHK.

Selain Crypto.com, startup dompet kripto, Coinbase, juga memangkas sekitar 20 persen atau setara dengan 1.100 karyawan. Perusahaan mengatakan perlu mengurangi biaya operasional di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pasar kripto yang tumbang.

Bursa cryptocurrency, Kraken pada November 2022 lalu juga turut memangkas 30 persen seluruh karyawannya atau 1.100 pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com