Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupus, Ambisi Google Membesarkan Cloud Gaming Stadia

Kompas.com - 19/01/2023, 12:03 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Artinya, layanan ini belum bisa dimainkan oleh pengguna di Asia, termasuk Indonesia. Keterbatasan ini mungkin saja bisa jadi penyebab mengapa Stadia kurang populer di kalangan gamers.

Selain itu, niat pengguna berlangganan Stadia juga mungkin dipengaruhi oleh jumlah game di Stadia, yang bisa dibilang cukup terbatas.

Ketersediaan layanan dan jumlah game bisa dibilang merupakan dua hal yang menjadi faktor pemicu pengguna untuk berlangganan, tentunya selain harga langganan per bulan. 

Boleh jadi, layanan Stadia juga tidak dilirik pengguna dan terpaksa harus ditutup karena kalah saing atau tidak sepopuler layanan cloud gaming lain yang ditawarkan sejumlah perusahaan besar. 

Sebut saja Microsoft dengan Xbox Live, Sony dengan PlayStation Now (PSNow), hingga Nvidia dengan GeForce Now.

Ketiga perusahaan ini memang sudah terjun ke industri gaming lebih lama dibanding Google, sehingga sangat masuk akal apabila pengguna lebih memilih salah satu dari ketiga perusahaan ini dibanding Google untuk menikmati layanan cloud gaming sempurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com