KOMPAS.com - Microsoft memastikan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh CEO Microsoft, Satya Nadella dalam sebuah memo perusahaan.
Dalam memo tersebut, Nadella menuliskan PHK karyawan Microsoft berimbas pada 10.000 karyawan, yang dimulai per hari ini, hingga akhir Maret 2023. Jumlah karyawan yang di-PHK ini jadi yang terbesar kedua setelah PHK 2014 lalu.
Menurut Nadella, PHK dilakukan karena Microsoft perlu menyelaraskan struktur biaya dengan pendapatannya, serta mempertimbangkan permintaan konsumen.
"Kami perlu berupaya menghasilkan bisnis yang bekelanjutan, sambil berinvestasi dalam jangka panjang,” tulis Nadella dalam memo karyawan, dikutip KompasTekno dari Geek Wire, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Ini HP yang Dipakai Bill Gates Saat Ini, Bukan Bikinan Microsoft
Jumlah 10.000 karyawan itu sendiri adalah sekitar 5 persen dari total keseluruhan karyawan Microsoft. Per 2022 lalu, Microsoft tercatat memiliki 220.000 karyawan.
Menurut laporan Departemen Keamanan Ketenagakerjaan AS, 878 karyawan Microsoft yang tersebar di kantor Washington yang terkena imbas PHK ini.
Microsoft juga memberi tahu investor bakal menggunakan uang 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18 miliar pada kuartal II-2023, untuk biaya pesangon, perubahan portofolio produk hardware, dan biaya konsolidasi sewa kantor akibat kepadatan karyawan.
Strategi lainnya, Microsoft bakal berinvestasi di beberapa area yang dinilai menjanjikan di masa mendatang, mengalokasikan modal dan bakat yang dimiliki ke bidang yang mempunyai pertumbuhan signifikan serta memiliki daya saing jangka panjang, serta melakukan pengurangan aset (divestasi).
“Keputusan ini merupakan salah satu yang tersulit yang pernah kami buat selama 47 tahun berdiri, di mana kami berupaya agar tetap menjadi perusahaan yang berdampak dan terus berdaptasi dalam industri yang tidak kenal ampun ini,” pungkas Nadella.
PHK 10.000 karyawan ini merupakan yang kedua terbesar dalam sejarah Microsoft. Sebelumnya, Microsoft memangkas 18.000 karyawan pada 2014, beberapa bulan setelah Nadella menjabat sebagai CEO. Pemangksan tersebut berimbas pada divisi perangkat Nokia dan layanan bisnis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.