Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Konten Nenek Mandi Lumpur, TikTok Indonesia Imbau Tidak Bikin Konten Berbahaya

Kompas.com - 19/01/2023, 16:08 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini, warganet Indonesia dihebohkan dengan adanya konten "mandi lumpur" yang disiarkan langsung di platform TikTok.

Dalam siaran live tersebut, tampak seorang nenek yang duduk dan mengguyur badannya dengan air di kolam kecil berukuran 1,5 meter x 1 meter. Nenek tersebut bukanlah si pemilik akun Tiktok, melainkan hanya sebagai pemeran dalam konten.

Pemilik akun TikTok tersebut membuat challenge atau tantangan tertentu yang akan dilakukan oleh pemeran agar mendapatkan "sumbangan", seperti berendam di sungai pada dini hari dan mengguyur dengan lumpur alias mandi lumpur.

Hal ini mengundang komentar dari TikTok sebagai platform. Menurut perwakilan TikTok Indonesia, pihaknya turut prihatin atas konten-konten mandi lumpur yang seolah "mengemis online" belakangan ini.

Baca juga: Akhirnya Pemilik Akun TikTok Nenek Mandi Lumpur Diperiksa Polisi

TikTok Indonesia sebenarnya tidak membatasi pengguna di semua usia, termasuk lansia, membuat konten atau melakukan siaran langsung di TikTok Live.

Namun, mereka meminta pengguna untuk sadar diri dan tidak membuat konten yang membahayakan keselamatan mereka sendiri, begitu juga pengguna lainnya. 

"Sehubungan fenomena tersebut (mandi lumpur), kami sangat prihatin atas konten tersebut. TikTok tidak menyarankan anggota komunitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat membahayakan mereka," ujar perwakilan TikTok Indonesia ketika dihubungi KompasTekno, Kamis (19/1/2023).

Adapun peraturan keselamatan dan keamanan konten yang beredar di TikTok, lanjut Perwakilan TikTok Indonesia, sudah tertuang dalam kebijakan, sistem, serta edukasi di Panduan Komunitas TikTok yang bisa di tautan berikut ini

Selain menghindari konten berbahaya, TikTok Indonesia juga mengimbau para pengguna di TikTok untuk turut berpartisipasi dalam menjaga platform video pendek tersebut sebagai tempat yang aman dan ramah bagi semua orang.

Dengan kata lain, apabila pengguna menemukan konten TikTok atau TikTok Live yang dianggap tidak pantas, mereka bisa melaporkan konten tersebut dengan fitur yang tersedia.

Baca juga: TikTok Bakal Buka-bukaan ke Pemerintah AS demi Bebas Blokir

"Pengguna dapat melaporkan suatu konten siaran langsung dengan menekan lama pada konten siaran langsung di TikTok Live, mengeklik 'Laporkan', lalu memilih alasan yang relevan," jelas perwakilan TikTok Indonesia.

"Dari video (termasuk akun dan sesi livestreaming) yang dilaporkan, video yang diduga melanggar Panduan Komunitas TikTok akan dievaluasi lebih lanjut untuk dihapus," pungkas TikTok Indonesia. 

Edaran menindak "pengemis online"

Fenomena mengemis online ekstrem yang melibatkan lansia ini mencuri perhatian Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Bahkan, ia baru-baru ini menerbitkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk menindak fenomena pengemis online, terutama lansia, yang marak di aplikasi TikTok.

Seperti diketahui, lansia memang salah satu kategori masyarakat (cluster) yang menjadi tanggung jawab dan perhatian Kementerian Sosial (Kemensos) di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com