Dengan backdoor, mereka bisa mengakses data dari situs terkait hingga memasang skrip iklan situs judi online sebagai ladang promosi. Skrip iklan ini lah yang kemudian muncul di hasil pencarian, seperti contoh yang di bawah ini.
Pada akhirnya, black hat SEO atau SEO jahat ini bisa meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan ke situs judi online melaui mesin pencari.
Praktik black hat SEO sendiri cenderung tidak disetujui, tidak etis, dan menyalahi aturan mesin pencarian soal SEO. Jadi, hacker yang meretas dan menjual backdoor situs pemerintahaan dan perguruan tinggi di Indonesia itu bisa dibilang telah memuluskan praktik black hat SEO itu demi mendapatkan keuntungan.
Selain melancarkan praktik black hat SEO, aksi hacker yang menjual backdoor dari situs tertentu berpotensi membahayakan data internal yang disimpan di server situs yang terdampak.
Sebab, menurut Afif, akses ke server yang dijual hacker ini terbilang sangat penting, misalnya database milik pemerintah atau lembaga pendidikan terkait.
"Karena pembeli bisa langsung melihat file-file yang ada di server dan bisa mengeditnya untuk disisipkan iklan atau tindakan lainya," kata Afif.
Pengamat keamanan siber sekaligus Chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), Pratama Persadha, menyatakan bahwa promosi situs judi online lewat situs lembaga pemerintah maupun pendidikan sudah lama terjadi, utamanya sejak Kominfo memblokir situs judi online.
"Sudah lama situs judi menyusup ke situs pendidikan dan situs pemerintah, bahkan lebih dari setahun yang lalu," kata Pratama kepada KompasTekno.
Baca juga: Kenapa Hacker Incar Situs Pemerintah dan Universitas untuk Promo Judi Online?
Domain lembaga pemerintah dan pendidikan menjadi incaran peretas untuk mempromosikan situs judi online, menurut Pratama, karena kedua domain itu dinilai lebih "aman".
Istilah aman yang dimaksud di sini adalah aman bagi situs judi online untuk menunggangi domain pemerintah dan lembaga pendidikan agar terhindar dari blokir pemerintah.
Selain itu, sub-domain kedua lembaga itu juga dianggap jarang dipelihara keamanannya, sehingga bisa dimanfaatkan dengan leluasa untuk mengantisipasi bila situs utama judi online tertentu diblokir pemerintah.
"Situs kampus dianggap lebih jarang dicek terkait keamanan sibernya, ini terbukti dengan masih banyaknya situs judi yang menyusup disana," ujar kepala CISSReC itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.