KOMPAS.com - Kasus penipuan online mengatasnamakan salah satu marketplace mencuat di internet. Selain mencatut nama marketplace, para penipu menjalankan skema penipuannya dengan mengundang korban secara acak ke grup WhatsApp.
Pengguna WhatsApp sebenarnya bisa memakai fitur di aplikasi agar tidak bisa diundang di grup WA sembarangan. Caranya, dengan membatasi undangan grup WA.
Fitur ini sebenarnya sudah tersedia cukup lama di aplikasi WhatsApp. Penerapannya juga terbilang cukup mudah.
Dengan mengatur pembatasan agar tidak dimasukkan ke grup WhatsApp sembarangan, pengguna bisa menolak apabila ditambahkan ke grup WA tanpa persetujuan. Pada akhirnya, skema penipuan online yang melibatkan grup WA juga bisa dihindari.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Shopee, Modus lewat Grup WhatsApp
Secara umum terdapat tiga opsi yang disediakan WhatsApp agar tidak dimasukkan ke grup WhatsApp sembarangan. Semua opsi ini tersedia untuk pengguna WhatsApp versi iOS, Android dan sebagainya.
Namun untuk mengatur opsinya, hanya bisa dilakukan melalui ponsel. Dengan kata lain, opsi untuk membatasi undangan grup WA tidak akan ditemukan di WhatsApp versi Web maupun Desktop.
Untuk itu, panduan cara membatasi undangan grup WA pada artikel ini dibagi dalam dua versi, yaitu iPhone dan Android.
Bila Anda pengguna WhatsApp versi iOS, ikuti tahapan berikut:
Baca juga: Kenapa Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul?
Namun, bila Anda pengguna WhatsApp Android, ikuti tahapan berikut:
Beberapa pengguna Android juga bisa mengikuti tahapan seperti di iPhone, termasuk untuk pengguna WhatsApp Android versi 2.23.1.76, karena menu Pengaturan Privasi sudah dipisah dari menu Akun.
Selanjutnya, pilih salah satu opsi di bawah ini untuk membatasi undangan grup WA di iPhone maupun Android:
Dengan memilih opsi "Siapapun", artinya Anda mengizinkan semua orang termasuk kontak yang tidak Anda simpan di ponsel untuk menambahkan Anda ke grup WA. Praktik ini bisa dilakukan tanpa persetujuan Anda terlebih dahulu.
Bila Anda ingin terhindar dari penipuan, sebaiknya Anda menghindari opsi ini agar Anda tidak bisa diundang ke grup WA oleh sembarang orang.
Sementara itu jika Anda memilih opsi "Kontak Saya", maka hanya pengguna yang kontaknya tersimpan di daftar kontak Anda yang bisa mengundang atau menambahkan Anda ke grup WA.
Ketika orang tertentu yang tidak terdaftar di kontak Anda menambahkan Anda ke grup WA, maka Anda akan menerima tautan untuk menyetujui atau menolak undangan grup. Dengan memilih opsi ini, Anda tidak akan masuk ke grup WA sembarangan.
Adapun opsi "Kontak Saya, kecuali" memungkinkan Anda mengecualikan kontak tertentu. Jadi, setiap kontak yang tersimpan bisa menambahkan Anda ke grup WA. Sementara kontak-kontak yang dikecualikan, tidak dapat mengundang atau menambahkan Anda ke grup WA begitu saja tanpa persetujuan.
Ketika kontak yang dikecualikan mengundang Anda ke grup WA tertentu, Anda akan mendapat tautan untuk menyetujui atau menolak undangan.
Baca juga: Bukan WhatsApp atau TikTok, Ini Aplikasi Paling Banyak Di-download Orang Indonesia
Kembali ke kasus penipuan online yang mencatut nama marketplace, para penipu mengatasnamakan dirinya sebagai merchant atau afiliasi dari marketplace besar. Mereka lantas mengiming-imingi sejumlah komisi tertentu ke korban melalui program berhadiah.
Sementara itu para korban secara acak dimasukan ke grup WhatsApp. Grup itu menjadi wadah bagi para penipu dan korban untuk berkomunikasi, termasuk mengiming-imingi komisi mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah bila mereka bersedia menuntaskan sejumlah misi.
Agar korban percaya, tim dari penipu juga mengunggah testimoni yang seolah membenarkan adanya komisi yang bisa didapatkan.
Korban yang berminat menjalankan misi lantas diminta untuk mengirimkan data diri termasuk rekening untuk melancarkan transaksi transfer komisi.
Meski awalnya komisi itu benar-benar dikirimkan oleh pelaku penipuan, seiring waktu korban diminta untuk mengisi saldo hingga jutaan rupiah untuk mencairkan komisi yang nilainya lebih besar. Saldo itulah yang kemudian ditahan oleh pelaku penipuan sehingga menimbulkan kerugian bagi korban.
Contoh kasus penipuan online dengan modus mengundang ke grup WhatsApp secara acak semacam ini bisa Anda simak selengkapnya dalam artikel berjudul "Penipuan Catut Nama Shopee lewat Grup WA Bukan Modus Baru, Hanya Dibuat Lebih Berliku".
Nah, sekali lagi, agar terhindar dari penipuan online seperti skema di atas, Anda bisa menerapkan tips agar tidak dimasukkan ke grup WA sembarangan dengan mengikuti tahapan yang sudah dijelaskan di atas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.