Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2023, 09:58 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) masih berlanjut. Setelah Microsoft dan Google, kini giliran perusahaan musik alir (streaming musik) asal Swedia, Spotify yang melakukan layoffs atau pemangkasan karyawan secara masif.

PHK Spotify diumumkan langsung oleh CEO perusahaan, Daniel Ek dalam sebuah memo yang ditujukan ke semua karyawan.

Berdasarkan memo tersebut, Spotify memangkas 6 persen karyawan di seluruh dunia. Jumlah itu memengaruhi sekitar 600 staf karena berdasarkan laporan keuangan Spotify yang terakhir, perusahaan memiliki 9.800 lebih karyawan tetap.

Namun tidak diinformasikan karyawan mana atau divisi apa yang dipangkas.

Baca juga: CEO Google Umumkan PHK 12.000 Karyawan

Menurut Daniel Ek, keputusan PHK ditempuh sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, menghemat biaya dan mempercepat pengambilan keputusan.

"Sebagai bagian dari upaya ini dan untuk menyesuaikan biaya operasional perusahan, kami membuat keputusan yang sulit namun perlu mengurangi jumlah karyawan kami," kata Daniel Ek dalam memo, dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (24/1/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa karyawan yang terdampak PHK akan segera mendapat notifikasi. Sebagai kompensasi, mereka akan mendapat pesangon serta mendapat benefit asuransi kesehatan selama lima bulan ke depan.

Ini adalah kedua kalinya Spotify melakukan PHK dalam setahun. Bulan Oktoebr 2022 lalu, Spotify juga dilaporkan memangkas karyawan di divisi Podcast.

Adapun jumlah karyawan yang terdampak layoff adalah sekitar 5 persen dari total karyawan yang bekerja di divisi tersebut. Tidak disebutkan secara rinci berapa jumlah karyawan divisi podcast yang dipangkas.

Baca juga: Microsoft Dikabarkan Akan Mem-PHK 11.000 Karyawan

Bos konten Spotify resign

Bersamaan dengan pengumuman PHK massal ini, Kepala Konten dan Iklan Spotify, Dawn Ostroff mengundurkan diri dari perusahaan. Ostroff memiliki peranan penting dalam mengembangkan bisnis podcast di Spotify.

Menurut Daniel Ek, berkat Ostroff, konten podcast Spotify naik sampai 40 kali.

Peran Ostroff selanjutnya dalam mengelola konten, iklan dan lisensi, akan ditangani oleh Alex Nostrom sebagai Chief Business Officer Spotify.

Spotify merupakan perusahaan yang fokus pada pengembangan produk, alih-alih pendapatan atau keuntungan. Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan ini banyak menghabiskan dana untuk podcast hingga audio book untuk menarik minat pengguna.

cara langganan spotify studentlifewire.com cara langganan spotify student

Strategi itu tampaknya membuat Daniel Ek menyesal karena membuatnya terdesak merestrukturisasi perusahaan hingga PHK.

"Saya kira saya terlalu ambisius dalam berinvestasi sebelum pendapatan kami tumbuh," ujar Daniel Ek.

"Seperti para eksekutif lainnya, saya berharap mampu bertahan dari pandemi dan percaya bahwa bisnis global kami yang luas dan minim risiko pelambatan iklan, akan melindungi kami," lanjut Daniel Ek.

Adapun gelombang PHK masih bergulir di industri teknologi. Setelah Meta, Twitter hingga Amazon, perusahaan induk Google, Alphabet juga baru-baru ini mengumumkan PHK 12.000 karyawan.

Serupa dengan perusahaan teknologi lainnya, alasan Google memangkas karyawan adalah karena kondisi ekonomi yang tidak stabil, sehingga berdampak pada pertumbuhan bisnis perusahaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Verge


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com