KOMPAS.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) masih berlanjut. Setelah Microsoft dan Google, kini giliran perusahaan musik alir (streaming musik) asal Swedia, Spotify yang melakukan layoffs atau pemangkasan karyawan secara masif.
PHK Spotify diumumkan langsung oleh CEO perusahaan, Daniel Ek dalam sebuah memo yang ditujukan ke semua karyawan.
Berdasarkan memo tersebut, Spotify memangkas 6 persen karyawan di seluruh dunia. Jumlah itu memengaruhi sekitar 600 staf karena berdasarkan laporan keuangan Spotify yang terakhir, perusahaan memiliki 9.800 lebih karyawan tetap.
Namun tidak diinformasikan karyawan mana atau divisi apa yang dipangkas.
Baca juga: CEO Google Umumkan PHK 12.000 Karyawan
Menurut Daniel Ek, keputusan PHK ditempuh sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, menghemat biaya dan mempercepat pengambilan keputusan.
"Sebagai bagian dari upaya ini dan untuk menyesuaikan biaya operasional perusahan, kami membuat keputusan yang sulit namun perlu mengurangi jumlah karyawan kami," kata Daniel Ek dalam memo, dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (24/1/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa karyawan yang terdampak PHK akan segera mendapat notifikasi. Sebagai kompensasi, mereka akan mendapat pesangon serta mendapat benefit asuransi kesehatan selama lima bulan ke depan.
Ini adalah kedua kalinya Spotify melakukan PHK dalam setahun. Bulan Oktoebr 2022 lalu, Spotify juga dilaporkan memangkas karyawan di divisi Podcast.
Adapun jumlah karyawan yang terdampak layoff adalah sekitar 5 persen dari total karyawan yang bekerja di divisi tersebut. Tidak disebutkan secara rinci berapa jumlah karyawan divisi podcast yang dipangkas.
Baca juga: Microsoft Dikabarkan Akan Mem-PHK 11.000 Karyawan
Bersamaan dengan pengumuman PHK massal ini, Kepala Konten dan Iklan Spotify, Dawn Ostroff mengundurkan diri dari perusahaan. Ostroff memiliki peranan penting dalam mengembangkan bisnis podcast di Spotify.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.