Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Steve Jobs “Hidup Lagi”, Ngomong soal ChatGPT

Kompas.com - 24/01/2023, 19:30 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendiri Apple, Steve Jobs wafat 11 tahun lalu. Kira-kira, apa jadinya jika Steve Jobs "hidup" lagi dan membahas isu teknologi terkini?

Tak perlu membayangkan, hal itu bisa disaksikan langsung dalam seuah video yang diunggah akun Synthetic Voice di YouTube. Video yang juga ramai diperbincangkan di forum online Reddit ini memperdengarkan audio yang sangat mirip dengan suara asli Steve Jobs.

Tentu saja, suara itu bukanlah suara asli Jobs, melainkan rekayasa dari machine learning. Video berjudul "Steve Jobs on ChatGPT": The Future of AI Communication" itu berdurasi 1 menit 27 detik.

Rupanya, naskah video itu dibuat dengan chatbot buatan OpenAI yang sedang populer saat ini, yakni ChatGPT. Sementara suara mirip Steve Jobs, direkayasa oleh machine learning pengolah suara buatan bernama elevenlabs.io.

Baca juga: Hati-hati, ChatGPT Palsu Beredar di Play Store dan App Store

Dalam video tersebut, "Steve Jobs" membahas soal potensi ChatGPT.

"ChatGPT adalah alat kecerdasan buatan yang canggih yang bisa memahami dan merespons bahasa manusia dengan tingkat akurasi yang belum pernah ada sebelumnya," begitu kutipan monolog yang dibacakan menggunakan suara Steve Jobs.

Apabila diperhatikan, suara yang dihasilkan sangat mirip dengan Steve Jobs, seolah “menghidupkan kembali” pendiri Apple itu.

Untuk membandingkan kemiripan suaranya, Anda bisa menyimak salah satu video Steve Jobs berikut saat memberikan pidato di Universitas Stanford beberapa tahun lalu. Kemudian, bandingkan suaranya dengan menyimak video yang diunggah Synthetic Voice berikut.

Apabila diperhatikan, kata demi kata yang diucapakan terdengar amat luwes, tidak kaku seperti suara robot macam asisten virtual Google. Intonasinya juga seolah mirip dengan mendiang Jobs. Tidak hanya itu, jeda waktu dalam membaca antar-kata atau antar-kalimat pun mirip dengan Steve Jobs.

Warna suara dan intonasi yang mirip Steve Jobs dapat dihasilkan dengan baik karena sistem mengandalkan deep learning algorithms dan menggabungkannya dengan teknologi pembuat suara tiruan. Sehingga, suara yang dihasilkan bisa terdengar hampir sama.

Baca juga: ChatGPT Disalahgunakan Hacker untuk Bikin Malware

Meskipun tampak menarik, kecanggihan AI yang meniru suara seseorang, seperti ditampilkan dalam video Steve Jobs ini, mengundang banyak reaksi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmo China, Selasa (24/1/2023).

Di forum Reddit misalnya ada yang menyambut dengan antusias kecanggihan teknologi ini, namun ada pula yang mempertanyakan bagaimana etika penggunaan teknologi AI untuk meniru seseorang di dunia nyata.

Terlepas dari perdebatan tersebut, sejauh ini teknologi kecerdasan buatan memang tengah menjadi sorotan banyak orang.

Salah satu contohnya adalah ChatGPT yang belakangan sempat viral karena kemampuannya menjawab pertanyaan dengan luwes dan ringkas, hingga mengancam dominasi Google.

Kabarnya, ChatGPT juga bakal meluncurkan layanan berbayarnya yang bernama “ChatGPT Pro” dalam waktu dekat. Harga langganannya sekitar 42 dollar AS (Rp 630.000) per bulannya. Perbedaan antara ChatGPT Pro dan reguler kemungkinan akan terdapat pada kemampuan pengguna mengakses fitur-fitur ekstra.

Untuk lebih jelasnya, simak artikel “ChatGPT Disebut Bakal Berbayar, Apa Bedanya dan Berapa Biayanya?”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com