Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Google Ungkap Alasan PHK 12.000 Karyawan

Kompas.com - 25/01/2023, 10:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

"Selama dua tahun belakangan, kami melihat ada pertumbuhan yang sangat signifikan. Untuk menunjang pertumbuhan tersebut, kami sempat melakukan banyak perekrutan," ujar Pichai, dikutip KompasTekno dari BlogGoogle, Sabtu (21/1/2023).

"Namun ternyata kondisi ekonomi saat ini tidak sebagus kondisi ekonomi pada saat kami merekrut banyak orang ke Google," imbuh Pichai.

Baca juga: Curhat Karyawan Google yang Di-PHK, dari Kesal hingga Merasa Terbuang

Sangkal PHK terjadi acak

Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa PHK Google ini tampak terjadi secara acak alias random. Mengingat pegawai dengan kinerja bagus atau pegawai senior juga kena layoff. Namun, Sundar Pichai membantah hal ini.

"Prosesnya (penentuan siapa yang di-PHK) jauh dari kata random," kata bos Google sebuah rapat internal Google.

Pichai mengungkapkan, sebelum mem-PHK 12.000 Googlers (sebutan pegawai Google), ia sudah berkonsultasi dengan para pendiri dan pemegang saham mayoritas, Sergey Brin dan Larry Page, serta dewan direksi Google.

Selain itu, Google juga melibatkan 750 pemimpin senior dalam proses PHK massal ini dan butuh beberapa minggu untuk menentukan siapa yang akan diberhentikan.

"Idealnya, kami akan memberikan pemberitahuan kepada para manajer (soal timnya yang di-PHK), tetapi kami memiliki lebih dari 30.000 manajer di Google," kata Chief People Officer Google, Fiona Cicconi yang hadir dalam rapat internal yang sama.

"Jadi bakal butuh waktu berbulan-bulan untuk mengambil keputusan PHK. Sedangkan kami ingin kepastian lebih cepat," lanjut dia.

Cicconi juga menyampaikan, Google memiliki terlalu banyak pegawai di area yang tak terlalu penting. Makanya, Google mem-PHK 12.000 Googlers dengan mempertimbangkan "keterampilan, lama bekerja, pengalaman, indikator produktivitas seperti kuota penjualan dan riwayat kinerja", sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Yahoo Finance, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Google PHK 12.000 Karyawan, Ini Pesangon yang Dijanjikan

Bonus dipotong, dibayar 2x

Selain PHK besar-besaran, Google juga bakal memotong kompensasi tahunan para eksekutif di Google. Bos Google mengatakan semua wakil presiden senior akan melihat pengurangan yang sangat signifikan dalam bonus tahunan mereka untuk tahun 2023 ini.

“Semakin senior Anda, semakin banyak kompensasi Anda terkait dengan kinerja Anda. Anda bakal mengalami pengurangan hibah ekuitas (kompensasi saham) jika kinerja Anda tidak bagus," kata Pichai.

Sebelum layoff 12.000 Googlers, Google telah membuat keputusan untuk membayar 80 persen bonus bulan ini. Sebesar 20 persen sisanya diharapkan bakal dibayarkan pada bulan Maret atau April mendatang. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, bonus dibayarkan penuh alias satu kali pada bulan Januari.

Dengan PHK 12.000 karyawan ini, Google menambah panjang daftar perusahaan teknologi raksasa yang melakukan layoff massal. Sebelumnya, Microsoft mem-PHK 10.000 karyawan. E-commers raksasa Amazon juga me-layoff lebih dari 18.000 karyawan pada awal Januari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com