"Parameter apa yang dipakai untuk menentukan siapa yang dipecat? Apakah keputusan (PHK) didasarkan pada kinerja mereka, ruang lingkup pekerjaan, atau keduanya, atau hal lain?" tanya karyawan lainnya.
Tidak sedikit yang menganggap bahwa keputusan PHK ini cukup acak. Hal itu dinilai bisa berdampak negatif di antara karyawan karena mereka yang dianggap profesional, teladan, dan mendapat promosi sekalipun, tetap kena PHK.
Wakil Presiden Senior Google, Prabhakar Raghavan akhirnya angkat suara tanpa memberi jawaban yang jelas. Dia justru mengarahkan karyawan agar mempertanyakan hal tersebut saat pertemuan besar yang akan digelar pekan ini.
"Akan ada pertentangan saat perusahaan memutuskan PHK," kata Raghavan dalam e-mail ke karyawan, dikutip KompasTekno dari CNBC, Senin (23/1/2023).
Google sebenarnya memiliki dokumen yang merinci tentang PHK. Namun penjelasannya dinilai tidak menjawab apa kriteria karyawan yang dipecat.
Baca juga: Karyawan Google Pertanyakan Kriteria yang Kena PHK
Saking tidak jelasnya bagaimana kriteria karyawan yang di-PHK, beberapa karyawan senior yang sudah berdedikasi belasan hingga puluhan tahun pun ikut terdampak. Justin Moore misalnya.
Berbeda dari Diaz, mantan manajer engineering Google yang sudah mengabdi 16 tahun itu membagikan curhatannya di LinkedIn. Hampir sama dengan Diaz, Moore juga baru mengetahui dirinya dipecat ketika tidak bisa mengakses sistem internal perusahaan pukul 03.00 pagi.
"Jadi, setelah lebih dari 16,5 tahun di Google, tampaknya saya dilepas dengan cara memblokir akses otomatis jam 03.00 pagi, sebagai salah satu dari 12.000 orang yang "beruntung" (terdampak PHK)," kata Moore.
"Ini menunjukkan bahwa pekerjaan bukanlah hidup Anda, dan perusahaan - terutama perusahaan besar seperti Google, menganggap Anda bisa dibuang 100 persen. Jalanilah hidupmu, bukan bekerja," kata Moore di LinkedIn.
Baca juga: Curhat Karyawan Google yang Di-PHK, dari Kesal hingga Merasa Terbuang
Selain Moore, ada pula karyawan senior lain yang juga terdampak PHK massal Google, yakni Jeremy Joslin. Joslin yang sudah bekerja selama 20 tahun di Google sebagai software engineer, mengetahui kabar PHK dirinya dari e-mail yang dikirim oleh manajemen.
"Sulit bagi saya untuk percaya bahwa setelah 20 tahun di #Google, saya tiba-tiba dikabari tentang hari terakhir saya melalui e-mail," kata Joslin melalui akun Twitter pribadinya berhandle @jcj.
It's hard for me to believe that after 20 years at #Google I unexpectedly find out about my last day via an email. What a slap in the face. I wish I could have said goodbye to everyone face to face.
— Jeremy Joslin (@jcj) January 20, 2023
#layoffs
Bagi Joslin, kabar itu bak sebuah tamparan karena ia berharap bisa berpamitan ke rekan-rekannya di Google secara langsung dalam hari terakhirnya di perusahaan.
Ada pula karyawan senior lain, yakni Elizabeth Hart yang sudah bekerja selama 15 tahun di Google sebagai manajer pemasaran senior. Seperti Moore dan Joslin, Hart juga baru tahu hari terakhirnya di Google saat ia bangun tidur dan mendapati penutupan akses ke sistem internal perusahaan bersamaan dengan notifikasi berita PHK Google.
"Hari ini, petualangan 15 tahun lebih saya di Google berakhir tiba-tiba ketika saya bangun dari tidur dan mengecek ponsel, saya melihat notifikasi bahwa akses kantor saya ditutup bersamaan dengan notifikasi berita PHK," papar Elizabeth Hart pada unggahan LinkedIn.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.