Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Cordyceps Tumbuh di Layar Saat "Googling" Serial The Last of Us

Kompas.com - Diperbarui 27/01/2023, 06:41 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Film serial "The Last of Us" sedang menjadi buah bibir di internet. Pasalnya, serial yang tayang di HBO itu menjadikan Indonesia sebagai latar cerita di awal episodenya.

Secara garis besar, episode awal The Last of Us menceritakan tentang wabah global yang disebabkan oleh jamur Cordyseps. Infeksi bakteri dari jamur Cordyceps itu digambarkan bisa mengubah manusia menjadi zombie.

Nah, "jamur Cordyceps" rupanya juga "tumbuh" di layar laptop atau smartphone, ketika Anda mengetik kata kunci "The Last of Us" atau "Cordyceps" di situs Google.com atau Google.co.id. Namun tenang saja, "jamur" ini tidak akan menginfeksi manusia sebagaimana dikisahkan dalam serial. Sebab, "jamur" itu hanyalah sebuah ilustrasi semata.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan KompasTekno, saat "Googling" kata kunci "The Last of Us" atau "Cordyceps", akan muncul ikon jamur di sisi bawah layar laptop maupun smartphone.

Baca juga: Game The Last of Us Part II Gratis di PlayStation Now

Ketika ikon jamur itu diklik, akan muncul ilustrasi jamur yang mirip dengan wujud asli jamur Cordyceps. Bentuknya panjang menyerupai jari yang cukup besar dengan warna coklat.

Ada pula spora yang menyerupai benang dengan kepala kecil bewarna kuning dan ungu.
Apabila ikon jamur tadi terus menerus diklik, spora itu akan semakin bertambah, menyebar, hingga memenuhi layar, seperti tangkapan layar di bawah ini.

Tangkapan layar ilustrasi jamur Cordyceps saat mengetik keyword The Last of Us di Google. Saat ikon jamur diklik, ilustrasi spora akan terus bermunculan hingga memenuhi layar.Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Tangkapan layar ilustrasi jamur Cordyceps saat mengetik keyword The Last of Us di Google. Saat ikon jamur diklik, ilustrasi spora akan terus bermunculan hingga memenuhi layar.

Semakin banyak diklik, jamur-jamur itu akan terus tumbuh dan menyebar menyerupai sebuah jaringan.

Apabila merasa terganggu atau sudah puas melihat bagaimana jamur Cordyceps "tumbuh" di layar laptop, Anda bisa mengeklik ikon silang (X) untuk menutup ilustrasi jamur tersebut dan melanjutkan pencarian.

Episode awal The Last of Us berlatar Indonesia

Seperti disebutkan di awal, serial The Last of Us menjadi perbincangan lantaran di episode awal menjadikan Indonesia sebagai latar cerita. Terlebih, aktris dan aktor asal Indonesia, Christine Hakim dan Yayu Unru juga ikut serta dalam serial internasional ini.

Dua episode awal serial itu menceritakan bahwa penyebaran wabah zombie yang diakibatkan infeksi jamur Cordyceps bermula dari sebuah pabrik tepung di Jakarta Barat, Indonesia tahun 2003.

Secara garis besar, film serial post-apocalyptic ini mengisahkan tentang Joel (Pedro Pasca), seorang penyelundup yang ditugaskan mengawal gadis berusia 14 tahun bernama Ellie (Bella Ramsey) agar keluar dari zona karantina.

Mereka harus melalui banyak rintangan, termasuk serangan zombie saat melintasi Amerika Serikat. Film serial ini sebenarnya diadaptasi dari game berjudul sama yang rilis pertama kali di PlayStation 3/PS3 (2013) dan dikembangkan oleh Naughty Dog.

Hampir sama seperti skenario film serialnya, game bergenre action-advanture ini memiliki latar waktu 20 tahun setelah terjadinya infeksi global yang menghapus sebagian besar populasi Amerika Serikat.

Baca juga: The Last of Us Part II Sudah Terjual 4 Juta Kopi, Kalahkan Spider-Man

Infeksi itu diceritakan sebagai mutasi dari jamur Cordyceps yang mampu mengubah manusia menjadi zombie. Nah, Creative Director Naughty Dog, Neil Druckmann mengatakan bahwa jamur Cordyceps yang mengilhaminya dalam mengembangkan game The Last of Us, memang benar ada di dunia nyata.

Jamur itu menjadi inspirasinya setelah dia menonton tayangan dokumenter "Planet Earth". Dalam dokumenter itu, Druckmann mengatakan bahwa Cordyceps adalah jamur parasit. Mereka menempel pada serangga seperti semut, menginfeksi mereka, lalu mengambil alih kendali otak inangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com