Dalam twit lain, Twitter mengatakan bahwa kebijakan ini diterapkan demi memberikan akses data yang cepat bagi pengguna Twitter API. Pasalnya, seiring berjalannya waktu, twit yang beredar di Twitter semakin banyak.
"Karena data Twitter adalah hal yang cukup penting, kami berkomitmen untuk memberikan akses yang cepat bagi pengguna, supaya mereka bisa terus berkembang dan menggunakan Twitter API secara komprehensif," ungkap tim pengembang Twitter.
Hal ini juga tampaknya juga sejalan dengan kebijakan Twitter lainnya, yaitu memblokir client Twitter aplikasi pihak ketiga, seperti Twitterrific hingga Tweetbot, supaya tidak bisa digunakan sebagai aplikasi yang bisa mengunggah atau membaca twit.
Adapun beragam kebijakan ini hadir setelah Musk resmi mengambil alih Twitter pada Oktober 2022 lalu, dan dimunculkan untuk membuat Twitter lebih aman, namun tetap bisa mendulang keuntungan.
Baca juga: Twitter Ungkap Sumber Kebocoran Data 200 Juta Pengguna
Terkait Twitter API, Musk sempat mengatakan bahwa sistem yang menyimpan data Twitter ini belakangan digunakan oleh beragam akun bot untuk melakukan hal-hal yang tak sewajarnya dilakukan.
Hal ini yang mungkin menjadi alasan Musk mengapa Twitter API harus berbayar, supaya akun-akun bot yang menggunakan Twitter API di Twitter sirna.
Yeah, free API is being abused badly right now by bot scammers & opinion manipulators. There’s no verification process or cost, so easy to spin up 100k bots to do bad things.
Just ~$100/month for API access with ID verification will clean things up greatly.
— Elon Musk (@elonmusk) February 2, 2023
"Twitter API gratis marak digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuat banyak akun bot. Sebab, benefit Twitter API ini, selain cuma-cuma, tidak membutuhkan proses verifikasi," kata Musk.
"Mungkin dengan 100 dolar AS (sekitar Rp 1,5 juta) per bulan untuk Twitter API dengan proses verifikasi bisa mengurungkan niat oknum-oknum tersebut," pungkas Musk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.