Meski tidak hadir dalam pembacaan putusan pengadilan, Musk sempat hadir dan memberikan pembelaan di sidang perdana pada akhir Januari lalu.
Kala itu, ia mengatakan bahwa twit yang ia tulis sejatinya tak bisa dianggap merefleksikan kondisi pasar atau fakta pada saat twit tersebut diunggah.
"Hanya karena saya mengunggah suatu twit, bukan berarti orang akan percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang saya twit," ungkap Musk kala itu.
Baca juga: Kekayaan Bos-bos Teknologi Dunia Luntur Sepanjang 2022, Elon Musk Paling Anjlok
Selain itu, ia juga berpendapat bahwa tidak ada yang bisa membuktikan secara detail bahwa sebuah twit bisa dihubungkan dengan naik atau turunnya suatu harga saham, dalam hal ini harga saham Tesla.
Seperti diketahui, salah satu alasan para investor Tesla menggugat Musk adalah karena harga saham Tesla turun, usai twit yang ia unggah pada 2018 tadi beredar.
"Tidak ada hubungan kausal antara harga saham dan twit yang saya unggah," jelas Musk.
Musk turut menjelaskan bahwa twit yang ia unggah pada 2018 di atas adalah benar dan sesuai dengan kenyataan, tidak palsu seperti dugaan para penggugat.
Namun, twit tersebut tidak bisa dipakai untuk melihat detail dari langkah investasi Tesla secara komprehensif lantaran keterbatasan karakter di Twitter.
"Saya pikir keterbatasan karakter di Twitter bisa membuat orang berkata jujur. Namun, apakah mereka bisa menceritakan secara lengkap kejujuran tersebut di dalam suatu unggahan? Saya pikir tidak," pungkas Musk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.