Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika AI ChatGPT Lolos Wawancara Kerja di Google, Dapat Tawaran Gaji Tinggi...

Kompas.com - Diperbarui 11/02/2023, 08:45 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber PCMagazine

KOMPAS.com - Google dilaporkan melakukan wawancara dengan chatbot kecerdasan buatan besutan OpenAI, ChatGPT. Setidaknya, begitulah yang tertulis dalam dokumen internal perusahaan.

Wawancara tersebut dilakukan karena perusahaan tengah melakukan pengujian terhadap beberapa chatbot AI untuk ditambahkan ke website-nya. Selama proses wawancara, pertanyaan yang diajukan bervariasi, mulai dari pertanyaan teknis yang mendasar hingga kasus koding/pengkodean.

Tidak disangka-sangka, ChatGPT berhasil lolos wawancara dan jawaban yang diberikan memungkinkan chatbot milik OpenAI ini diterima sebagai teknisi (engineering) level tiga di perusahaan.

Baca juga: Mengenal Bard, Chatbot AI Baru Bikinan Google Pesaing ChatGPT

“Hebat, ChatGPT dapat lolos dan mendapatkan posisi (teknisi) L3 saat diwawancarai terkait posisi koding,” tulis salah seorang karyawan di catatan internal Google, sebagaimana dikutip KompasTekno dari CNBC, Kamis (9/2/2023).

Keberhasilan ChatGPT memungkinkannya mendapatkan gaji yang terbilang cukup besar. Gaji seorang teknisi L3 di perusahaan adalah sebesar 183.000 dollar AS atau berkisar Rp 2,77 miliar (estimasi kurs hari ini Rp 15.139).

Bagi yang belum familier, teknisi level 3 memiliki tanggung jawab untuk menangani masalah teknis. Divisi ini biasanya ahli dalam menangani masalah paling sulit, sebagian besar tugasnya juga membantu teknisi level 1 dan 2.

Dalam dokumen internal yang terpisah, Google juga melakukan interaksi uji coba dengan model bahasa AI, Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). Model bahasa ini juga dipakai Google untuk chatbot AI baru bikinannya guna menyaingi ChatGPT, Bard.

Keduanya, ChatGPT dan LaMDA diberi pertanyaan “Apakah ChatGPT dan AlphaCode (mesin koding milik DeepMind, anak perusahaan Alphabet (perusahaan induk yang menaungi Google)) akan mengganti posisi programmer?”

LaMDA menjawab bahwa “Tidak, ChatGPT dan AlphaCode tidak akan menggantikan posisi programmer”.

Baca juga: Microsoft Umumkan Bing Versi Baru dengan Chatbot AI Mirip ChatGPT

Jawaban lain yasng diberikan adalah “pemrograman adalah kerja sama tim. sedangkan chatbot (hanya) dapat membantu pemrogram bekerja lebih efisien. (Chatbot) tidak dapat menggantikan kreativitas dan seni yang dimiliki pemrogram”.

Senada dengan LaMDA, ChatGPT juga menjawab bahwa keberadaan chatbot AI tidak dapat menggantikan programmer. Sebab, chatbot AI tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menggantikan keahlian dan kreativitas dari pembuat program.

“Pemrograman adalah hal yang rumit dan membutuhkan pemahaman yang sangat mendalam terkait prinsip ilmu komputer dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru,” jawab ChatGPT.

Pertanyaan serupa juga diuji coba oleh outlet media asing, PC Mag. Dalam penemuannya, pertanyaan yang diajukan adalah “Apakah ChatGPT dapat menggantikan posisi dari teknisi perangkat lunak (software)?”.

Jawaban yang diberikan ChatGPT secara keseluruhan mirip dengan yang ditemukan oleh teknisi Google. Kendati demikian, penemuan ini membuat sejumlah komunitas teknisi perangkat lunak, seniman, pengusana, hingga jurnalis mempertanyakan dampak keberadaan AI di masa depan.

Baca juga: Ramalan Pencipta Gmail, ChatGPT Akan Kalahkan Google dalam 2 Tahun

Melansir PC Mag, dari banyaknya komentar dan opini yang dibagikan ke situs forum online Reddit, sebagian besar engineer tampaknya sudah menggunakan ChatGPT untuk mencari jawaban terkait solusi pengkodean.

Beberapa dari mereka menggunakannya untuk mendapatkan pola atau template (snippets) kode tertentu. Sebagiannya lagi mengatakan tidak merasa puas dengan jawaban ChatGPT. Dikarenakan ChatGPT disebut memberikan jawaban yang bertele-tele, bahkan terkadang tidak masuk akal.

Pertanyaan terkait “apakah teknologi tersebut dapat memangkas atau bahkan mengganti posisi sejumlah profesi?”, mungkin masih belum bisa dijawab, setidaknya untuk saat ini. Di tengah masifnya penggunaan AI, ada berbagai macam aspek, seperti aspek etis dan sosial yang harus dipertimbangkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber PCMagazine
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com