Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Akun Menfess dan Fanbase di Twitter Masih Bisa Beroperasi

Kompas.com - 14/02/2023, 13:02 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Twitter

KOMPAS.com - Beberapa pekan lalu, Twitter berencana memberlakukan kebijakan baru. Twitter mengatakan tidak akan lagi menggratiskan penggunaan Aplication Programming Interface (API) per 9 Februari 2023. 

Namun, kebijakan tersebut kini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Hal ini disampaikan tim pengembang Twitter melalui akun resmi mereka dengan handle @TwitterDev. 

Hal ini menjadi kabar baik bagi akun-akun Twitter "fanbase" atau "menfess". Sebab, akun-akun ini terancam berhenti beroperasi jika Twitter memberlakukan kebijakan API berbayar.

"Kami melihat antusiasme yang sangat besar terkait perubahan yang akan kami terapkan terhadap Twitter API," tulis Twitter, dikutip KompasTekno dari akun Twitter @TwitterDev, Selasa (14/2/2023). 

Baca juga: Akun Twitter Fanbase dan Menfess Terancam Punah

"Sebagai bagian dari upaya kami untuk menciptakan pengalaman yang optimal bagi komunitas atau pengguna Twitter API, kami memutuskan untuk menunda layanaan Twitter API berbayar hingga beberapa hari ke depan," imbuh Twitter.

Pihak Twitter tidak menyabutkan tanggal pasti penerapan kebijakan Twitter berbayar ini. Namun, seperti apa yang disebutkan tadi, mereka menyebut bahwa informasi itu bakal diumumkan dalam beberapa hari ke depan. 

Bikin heboh jagat Twitter

Seperti diwartakan sebelumnya, pengumuman Twitter terkait API berbayar ini sempat membuat ramai jagat Twitter.

Pasalnya, API Twitter ini biasa digunakan oleh akun menfess dan fanbase. Akun menfess di Twitter biasa menampung berbagai curhatan pengguna lain secara anonim.

Sementara akun fanbase adalah akun komunitas dan penggemar. 

Nah, akun-akun ini menggunakan Twitter API untuk membalas berbagai twit dan pesan (DM) dari pengguna secara otomatis dengan mengandalkan sistem (bot).

Akun fanbase atau menfess tersebut bisa membalas twit seorang pengguna secara otomatis dengan beragam kode atau tanda pagar (tagar) yang telah ditentukan. Artinya, admin akun tidak perlu repot-repot membalas twit satu persatu.

Baca juga: Mengenal Twitter API dan Kebijakan Baru Twitter yang Ancam Akun Menfess dan Fanbase

Nah, dengan penundaan Twitter API berbayar tadi, ini berarti bahwa akun-akun menfess dan fanbase yang ramai di Twitter masih bisa menggunakan layanan tersebut secara gratis seperti biasanya, sehingga tidak terancam punah. 

Apa itu Twitter API?

Adapun API atau Application Programming Interface sendiri merupakan sistem yang menjembatani komunikasi antara satu aplikasi (program perangkat lunak) dengan server.

Melalui API, aplikasi dan server bisa saling meminta serta mengirim informasi.

API tersedia di berbagai platform, tak terkecuali Twitter. Seperti definisi API di atas, Twitter API juga merupakan sistem yang menjembatani komunikasi antara perangkat lunak dari pengembang dengan titik akhir layanan (endpoint) di server Twitter.

Dikutip dari laman resmi Twitter, melalui Twitter API, pengembang diizinkan mengakses beberapa layanan Twitter di endpoint untuk membuat program perangkat lunak atau aplikasi yang terintegrasi langsung dengan Twitter.

Contoh pemanfaatan dari Twitter API bisa dilihat melalui akun-akun bot yang dapat membalas pesan otomatis di DM, mengunggah twit otomatis, membalas twit otomatis, dan sebagainya.

Baca juga: Pengguna Twitter Kini Bisa Ngetwit hingga 4.000 Karakter, tapi...

Berbayar supaya tidak dimanfaatkan oknum

Menurut tim Twitter, kebijakan Twitter API berbayar ini diterapkan dengan alasan demi memberikan akses layanan yang cepat bagi pengguna Twitter API. Pasalnya, seiring berjalannya waktu, twit yang beredar di Twitter semakin banyak.

"Karena data Twitter adalah hal yang cukup penting, kami berkomitmen untuk memberikan akses yang cepat bagi pengguna, supaya mereka bisa terus berkembang dan menggunakan Twitter API secara komprehensif," ungkap tim pengembang Twitter beberapa waktu lalu.

Terkait Twitter API, Musk sempat mengatakan bahwa sistem yang menyimpan data Twitter ini belakangan digunakan oleh beragam akun bot untuk melakukan hal-hal yang tak sewajarnya dilakukan.

Hal ini yang mungkin menjadi alasan Musk mengapa Twitter API harus berbayar, supaya akun-akun bot yang menggunakan Twitter API di Twitter sirna.

"Mungkin dengan 100 dolar AS (sekitar Rp 1,5 juta) per bulan untuk Twitter API dengan proses verifikasi bisa mengurungkan niat oknum-oknum yang menggunakan akun bot secara tidak wajar tersebut," pungkas Musk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Twitter


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com