Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Meme yang Populer di Internet, Digunakan untuk Hiburan hingga Propaganda

Kompas.com - 14/02/2023, 17:30 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

Namun, istilah itu diciptakan Dawkins untuk konteksyang lebih umum, tidak terbatas pada ilmu biologi saja. Dawkins kala itu sedang mencari kata baru untuk memperbarui istilah replikator.

Dia menginginkan sebuah kata benda yang bisa menyampaikan gagasan tentang transmisi budaya atau imitasi.

Mulanya, Dawkins memikirkan istilah "mimeme" yang dikatakannya berasal dari akar bahasa Yunani yang artinya adalah "imitasi". Namun dia kurang cocok dengan kata tersebut.

Dawkins lebih menginginkan sebuah kata yang bersuku kata tunggal, seperti "gen". Itu sebabnya, ia memilih menyingkat "mimeme" menjadi "meme". Dia pun ingin agar meme diucapkan seperti saat mengucapkan kata "krim", yakni dengan huru "i" bukan "e".

Bagi Dawkins, meme ibarat gen yang menyebarluaskan dirinya dari satu tubuh ke tubuh yang lain melalui sperma dan sel telur. Sementara meme, menyebarluas dari otak ke otak lainnya lewat sebuah proses berulang atau disebut sebagai proses imitasi.

Sama halnya seperti gen, meme juga berevolusi. Meme saat ini seperti "virus" yang menyebar, bereplikasi, dan masuk ke aspek budaya masyarakat lewat media sosial.

Untuk konsep meme di internet, mulanya muncul di awal era 1990-an. Kemudian, pada 1994, penulis Mike Goodwin menjelaskan konsep meme secara gamblang dalam sebuah artikel di Wired.

Baca juga: Desakan IMF soal Bitcoin Dibalas Presiden El Salvador dengan Meme

Bukan cuma jadi hiburan, namun juga propaganda

Di media sosial, meme bisa menjadi hiburan dengan foto atau video lucu dan menarik, serta caption yang atraktif. Meme sudah menjadi budaya populer di warganet dunia saat ini.

Akan tetapi, popularitas itu bisa dimanfaatkan menjadi "senjata". Bukan sekadar hiburan semata, meme juga bisa diolah menjadi sebuah alat propaganda. Hal ini pernah terjadi di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Sebuah meme dengan gambar seekor gajah memiliki caption "kasus covid lebih tinggi sekarang dibanding sebelum ada vaksin". Gambar meme itu tidak memberikan konteks lebih lanjut, yang kemudian menimbulkan multitafsir.

Sebagian orang mungkin memahami informasi meme itu dengan anggapan bahwa memang kasus Covid 19 kala itu masih tinggi meskipun sudah ada vaksin. Namun, bukan tidak mungkin ada yang mengangap bahwa vaksin lah yang menyebabkan naiknya angka kasus Covid 19 di AS waktu itu.

Meme yang viral di AS ini pertama kali diunggah oleh akun bernama Free Though Project 4.0 di Facebook. Di halaman Facebooknya, ditemukan beberapa tautan ke situs mereka yang berisi artikel-artikel yang menentang vaksinasi.

Baca juga: Menkominfo: Meme Juga Bisa Jadi Fitnah

Menurut blog Poynter, lembaga non-profit jurnalisme global yang mengutip laporan The Washington Post, meme itu digunakan oleh para ekstrimis untuk merekrut dan meradikalisasi anak muda.

Sebab, seperti di Indonesia, banyak anak muda AS yang menggunakan media sosial. Meme dianggap cukup ampuh menyebarkan misinformasi seperti itu karena meme sangat menarik, mudah dibuat, dan cepat tersebar.

Untuk beberapa meme yang dianggap menarik dan disepakati oleh sekelompok orang, mereka tak tanggung-tanggung menyebarluaskan meme itu ke lebih banyak pengguna media sosial.
Walhasil, meme yang bisa jadi memuat misinformasi itu menjadi viral dan memengaruhi banyak orang.

Berkaca dari kejadian di AS itu, ada baiknya, saat menemukan meme yang memuat informasi tertentu yang minim konteks, Anda bisa mengkritisi isinya dengan mencari sumber informasi resmi atau dari media yang terpercaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com