KOMPAS.com - Teknologi pengisian daya cepat (fast charging) menjadi salah satu fitur yang kerap menjadi unggulan di smartphone.
Bahkan saat ini kemampuan fast charging yang ditawarkan sudah bisa mengisi baterai berkapasitas 4.000 mAh hingga 5.000 mAh dari 0-100 persen dalam waktu sekitar 30 menit.
Sebut saja, teknologi Xiaomi Hypercharge 120 watt, Oppo SuperVOOC 150 watt, iQoo Super Flash Charge 120 watt, dan Motorola Fast Charging 125 Watt.
Semakin besar angka "Watt", maka semakin besar daya yang bisa dihantarkan saat mengisi baterai ponsel. Oleh karena itulah lama waktu pengecasan juga bisa menjadi lebih singkat.
Kendati demikian, apakah penggunaan teknologi ini benar-benar aman untuk smartphone dalam jangka panjang? Atau, apakah kehadiran teknologi fast charging beratus-ratus watt justru memengaruhi masa pakai baterai?
Baca juga: Baterai HP Cepat Habis? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ambil contoh Xiaomi. Dirangkum KompasTekno dari Digital Trends, Rabu (15/2/2023), struktur pengisian daya cepat milik Xiaomi menggunakan pompa muatan ganda untuk mengontrol voltase dan arus dengan lebih baik.
Arus tersebut dihantarkan ke baterai dengan cell ganda. Dengan demikian, ada asupan watt yang lebih besar, yang memungkinkan pengisian daya jadi lebih cepat.
Xiaomi juga memiliki teknologi bernama Multiple Tab Winding (MTW) yang berfungsi sebagai "pintu masuk" arus listrik ke dalam baterai. Dengan teknologi ini, arus yang dialirkan bisa lebih teratur, stabil, dan cepat.
Namun, konsekuensi dari fast charging ini berkaitan dengan suhu perangkat yang lebih mudah panas. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Xiaomi mengungkapkan pihaknya telah menghadirkan 34 fitur perlindungan agar masa pakai baterai bisa lebih panjang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.