Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos WhatsApp: Kalian Pikir Telegram Aman?

Kompas.com - 16/02/2023, 10:00 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sebagai penutup, Cathcart, sadar penuh akan posisinya sebagai Head of WhatsApp, mengajak pengguna untuk memilih aplikasi pengirim pesan yang lain.

"Tapi ada banyak aplikasi pengirim pesan baik dengan enkripsi ujung ke ujung yang dapat pengguna pilih. Jika Anda tidak akan menggunakan WhatsApp, jangan gunakan Telegram," tutupnya.

Apa itu End-To-End Encryption (E2EE) dan API


Bagi yang belum familier, End-to-end encryptionatau ketika diterjemahkan menjadi enkripsi dari ujung ke ujung adalah sistem yang menjamin keamanan pesan.

Pesan yang dikirim antara dua pihak tidak dapat dilihat oleh peretas (hacker). Pesan yang sudah terenkripsi hanya bisa diakses oleh penerima. Seperti namanya, dari satu ujung (pengirim) ke ujung lain (penerima).

Nah, dalam grup percakapan, pesan yang terenkripsi hanya bisa didekripsi oleh grup tersebut. Kedua fitur enkripsi inilah yang banyak dikritik oleh Will Cathcart selaku Kepala WhatsApp.

Di sisi lain, Application Programming Interface (API) didefinisikan sebagai "seperangkat aturan yang ditetapkan yang memungkinkan aplikasi yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain".

API pada dasarnya dapat memberikan perlindungan tambahan untuk pengguna. Ketika sebuah situs meminta lokasi pengguna yang disediakan API lokasi, pengguna dapat mengizinkan atau menolak permintaan tersebut.

Namun, klaim dari Cathcart yang mengutip dari artikel Wired, justru API lokasi Telegram tidak melindungi pengguna.

Bukan adu mulut pertama

Sebelum adu mulut terkait fitur enkripsi aplikasi, WhatsApp dan Telegram sudah 'berkonflik' sejak dulu.

Contohnya pada Oktober tahun lalu, Pavel Durov selaku pendiri Telegram pernah mengajak pengguna untuk menjauhi WhatsApp.

Durov mengeklaim bahwa peretas mampu mendapatkan akses penuh untuk semua data pengguna WhatsApp, sebagaimana dikutip dari laman Independent.

Satu hari kemudian, Cathcart langsung menyerang Telegram kembali terkait isu fitur enkripsi dari ujung ke ujung.

Tidak hanya petingginya saja yang adu mulut, bahkan akun media sosialnya kerap meledek dan menyindir satu sama lain. Biasanya, ledekan ini dikemas dalam bentuk meme.

Belum diketahui apakah Telegram akan memberikan respons lanjutan terkait kritik terbaru Cathcart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com