Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat CEO Nokia Ramal "Kiamat Smartphone" Dimulai Tahun 2030...

Kompas.com - 20/02/2023, 10:00 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ponsel pintar atau smartphone menjadi salah satu kebutuhan utama untuk sebagian besar masyarakat dunia. Sebab, smartphone bukan sekadar alat komunikasi seperti telepon atau ponsel konvensional.

Dengan segala kekayaan fitur dan kecanggihan teknologi yang selalu berkembang, smartphone juga menunjang aktivitas sehari-hari, mulai dari pekerjaan, hiburan, hingga gaya hidup masyarakat.

Akan tetapi, Bos Nokia justru meramalkan "kiamat smartphone" tahun 2030 mendatang. President and Chief Executive Officer (CEO) Nokia Pekka Lundmark mengatakan, orang-orang tidak akan lagi bergantung pada smartphone tujuh tahun ke depan.

Dia meyakini, penggunaan smartphone akan turun drastis tahun 2030 setelah jaringan 6G dikomersilkan secara publik.

"Ketika waktunya tiba (jaringan 6G dikomersilkan), smartphone, sebagaimana yang kita tahu saat ini, tidak akan lagi umum digunakan," kata Lundmark, dihimpun dari CNBC.

"Ke depannya, interface (antarmuka) akan disematkan langsung di tubuh manusia," imbuhnya.

Baca juga: Bos Nokia Sebut Pengguna Smartphone Makin Sedikit 2030

Dia tidak merinci perangkat apa yang akan menjadi interface baru dan akan digunakan secara masif ke depannya. Mungkin saja, prediksi itu muncul lantaran perusahaan Elon Musk, Neuralink sedang mengembangkan perangkat elektronik yang bisa lansung ditanamkan di otak manusia dan digunakan untuk berkomunikasi dengan mesin atau sesama manusia.

Bisa juga interface baru itu disematkan pada perangkat yang dikenakan manusia seperti wearable device. Wearable device adalah aksesori yang dikenakan di tubuh manusia dan sudah ditanamkan teknologi cukup canggih, macam smartwatch, smartband, smart glasses, dan sebagainya.

Akan tetapi, implementasi teknologi 6G agaknya akan masih menunggu waktu lama. Pasalnya, jaringan 5G saja saat ini belum tersebar merata ke seluruh dunia. Penetrasi 5G masih kecil dibanding 4G LTE untuk saat ini. Lalu, bagaimana dengan pengembangan teknologi 6G sejauh ini?

Pengembangan jaringan 6G

Pengembangan awal 6G sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 2018 lalu di China. Tim khusus yang menggodok jaringan 5G di bawah Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China, saat itu langsung memulai riset untuk memulai pengembangan awal jaringan internet keenam itu.

Penelitian dan pengembangan awalnya kemudian dimulai pada tahun 2020 dengan meluncurkan satelit untuk menguji coba jaringan 6G.

Satelit yang diluncurkan pada Jumat (6/11/2020) dari Taiyuan Satellite Launch Center, sebelah utara provinsi Shanxi itu diklaim sebagai yang pertama di dunia. Satelit tersebut akan menjadi transceiver link untuk uji coba teknologi terahertz (THz) pertama.

"6G mengombinasikan jaringan komunikasi satelit dengan jaringan komunikasi di darat," kata Professor Xu Yangsheng, akademisi di Chinese Academy of Engineering dan direktur Satellite Technology Research Institute.

Baca juga: CEO Nokia: Orang-orang Tak Pakai Smartphone Lagi pada 2030

Xu mengatakan, pita frekuensi 6G dibuat untuk mengembangkan spektrum milimeter wave milik 5G hingga spektrum terahertz.

Teknologi komunikasi THz sendiri digadang-gadang menjadi standar teknologi wireless yang menjanjikan untuk 6G, meski standar 6G sendiri rencananya baru akan difinalisasi pada 2028, dan mulai dipakai secara komersil pada 2030.

Konon, internet 6G bakal memiliki kecepatan transfer data di atas 100 gigabit per detik dan latensi 1 milidetik, dihimpun dari Daily Mail.

Lebarnya pita frekuensi yang dimiliki THz disebut bisa mengatasi masalah kelangkaan spektrum, dan bisa memberikan transmisi yang digadang 100 kali lebih kencang dari 5G. Gelombang THz juga disebut memiliki tingkat penetrasi tinggi dan diklaim tidak membahayakan manusia.

Saat ini, beberapa negara, organisasi, hingga perusahaan swasta sudah mulai melakukan riset dan mengembangkan teknologi 6G, termasuk untuk proyeksi implementasinya di masa depan.
Akankah ramalan "kiamat smartphone" yang diprediksikan CEO Nokia terbukti tujuh tahun mendatang? Kita nantikan saja.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com