Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Sebut AI Bisa Bahayakan Peradaban Manusia

Kompas.com - 22/02/2023, 09:00 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Teknologi kecerdasan buatan (AI) bisa dibilang menjadi suatu topik yang ramai hangat dibicarakan netizen di internet. 

Teknologi tersebut sebenarnya sudah ada di dunia dalam bertahun-tahun, namun pembicaraan terkait AI makin intens belakangan ini, terutama setelah chatbot ChatGPT muncul ke permukaan pada November 2022 lalu. 

Berdasarkan esensi teknologinya, AI diharapkan dapat mempermudah hidup manusia di masa depan. Sebab dengan AI, hal-hal yang biasa dilakukan secara manual nantinya bisa dilakukan oleh sistem secara otomatis.

Meski bisa memberikan manfaat, tak sedikit yang berpendapat bahwa AI bisa menjadi ancaman dalam peradaban manusia. Salah satu yang memiliki pandangan seperti ini adalah CEO SpaceX dan Tesla yang juga memiliki Twitter, Elon Musk

Baca juga: Tak Cuma ChatGPT, Ini Deretan Program Perangkat Lunak AI Buatan OpenAI

Berbicara dalam sebuah acara, Musk mengatakan bahwa ChatGPT merupakan sebuah bukti bahwa perkembangan AI bisa sangat maju, saking majunya bisa menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan di masa depan. 

ChatGPT adalah sebuah chatbot bikinan OpenAI yang dianggap bisa mengerti bahasa manusia, serta menjawab berbagai pertanyaan manusia dengan bahasa yang natural dan mudah dimengerti. 

"AI adalah salah satu risiko terbesar pada peradaban manusia di masa depan. Teknologi ini memang memberikan dampak positif, tapi juga memberikan dampak negatif yang sangat besar," kata Musk, dikutip KompasTekno dari CNBC, Rabu (22/2/2023).

Musk melanjutkan bahwa dalam 10 tahun ke depan, perkembangan AI bisa sangat pesat dan sangat berguna bagi kehidupan manusia. Bahkan, Musk menaksir kehadiran AI bakal sama manfaatnya dengan keberadaan mobil, pesawat, hingga obat-obatan. 

Namun, Musk berpendapat bahwa perkembangan AI bisa sangat berbahaya bagi manusia. Sebab, AI bisa digunakan secara sewenang-wenang jika tidak ada regulasi yang mengatur teknologi tersebut.

Baca juga: Ketika AI ChatGPT Lolos Wawancara Kerja di Google, Dapat Tawaran Gaji Tinggi...

"Menurut saya kita harus membuat suatu regulasi yang mengatur keamanan atau pedoman untuk menggunakan AI, karena teknologi ini akan memiliki dampak yang sangat besar di masa depan, lebih besar dari mobil, pesawat, atau obat-obatan," jelas Musk. 

"Mungkin regulasi ini akan memperlambat pengembangan AI, namun ini bisa jadi hal baik supaya perkembangan AI tidak memiliki dampak buruk yang cukup besar bagi peradaban manusia," imbuh Musk.

Sama bahayanya dengan perang nuklir

Chief Executive Officer Tesla dan SpaceX Elon Musk berbicara di SATELLITE Conference and Exhibition 9 Maret 2020, di Washington. AP PHOTO/SUSAN WALSH Chief Executive Officer Tesla dan SpaceX Elon Musk berbicara di SATELLITE Conference and Exhibition 9 Maret 2020, di Washington.

Sekadar informasi, Musk merupakan salah satu sosok yang kerap mengutarakan pendapatnya terkait perkembangan AI yang bisa membahayakan peradaban manusia. Bahkan, ia sempat mengatakan bahwa perkembangan AI sama bahayanya dengan perang nuklir.

Kini, pendapat Musk tampaknya menarik untuk disorot, utamanya setelah perkembangan AI yang tercermin lewat ChatGPT. 

ChatGPT sendiri dibuat oleh OpenAI, perusahaan yang ditinggalkan Musk pada 2018 lalu.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com