Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTube Music Bakal Punya Podcast, Makin Mirip Spotify

Kompas.com - 24/02/2023, 11:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layanan musik alir (streaming music) YouTube Music bakal segera kedatangan siniar alias "podcast" atau konten berbasis audio saja (audio-only). Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Podcasting YouTube, Kai Chuk baru-baru ini.

Meski belum ada tanggal pastinya, Chuk memastikan bahwa dukungan khusus untuk podcast akan segera hadir "dalam waktu dekat".

"Jika seseorang ingin menonton podcast, kami punya solusinya. Jika seseorang ingin mendengarkan podcast saja, kita juga harus memiliki pengalaman hebat untuk itu," kata Chuk.

Menurut Chuk, YouTube Music akan memungkinkan pengguna non Premium mendengarkan siniar di latar belakang secara gratis tetapi diselingi iklan. Artinya, pengguna gratisan tetap mendengarkan Podcast, meski pengguna keluar dari aplikasi YouTube Music atau mengunci ponsel.

Baca juga: YouTube Music dan Premium Makin Laris, tapi Belum Bisa Salip Spotify

Nantinya, YouTube Music juga akan membubuhkan lencana "Podcast" untuk konten acara berbasis audio-only.

Bakal hadir di AS lebih dulu

Dalam sebuah email kepada outlet media 9to5Google, Google (pemilik YouTube Music) mengklarifikasi bahwa dukungan podcast akan segera hadir terlebih dahulu untuk pengguna di Amerika Serikat saja.

Selain itu, Google menambahkan bahwa pembuat konten akan dapat mengunggah podcast audio mereka melalui RSS "akhir tahun ini".

"Kami juga meluncurkan pembuatan podcast di YouTube Studio, sehingga memudahkan Kreator untuk menyetel videonya sebagai podcast," tulis Google, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PhoneArena, Jumat (24/2/2023).

Pengalaman podcast di YouTube Music juga disebut akan mengutamakan audio dan bertujuan untuk "menyatukan pengalaman audio dan video".

Selama ini, YouTube Music lebih fokus menyajikan konten lagu di platformnya. Bagi pengguna YouTube Music Premium, mereka juga bisa menikmati video musik atau cover lagi dari berbagai lagu di perpustakaan musik YouTube.

Nah, dengan hadirnya dukungan khusus untuk podcast, YouTube Music semakin dekat menjadi pesaing utama Spotify. Mengingat, Spotify sudah lama menghadirkan layanan Podcast.

Dari segi statistik pengguna, YouTube memiliki 2 miliar pengguna. Namun, YouTube baru berhasil menggaet 80 juta pelanggan pada 2022 untuk layanan Musik dan Premiumnya (YouTube Music dan YouTube bebas iklan).

Itu merupakan angka yang besar, tetapi masih jauh di bawah Spotify yang baru-baru dilaporkan memiliki 200 juta pelanggan berbayar. Nah, dengan hadirnya Podcast, YouTube Music diharapkan semakin bisa bersaing dengan Spotify.

Berbeda dengan Spotify, YouTube Music disebut tidak ingin menambahkan acara eksklusif ke layanan Podcast. Sebab, tujuan hadirnya podcast ke YouTube Music adalah mempermudah kreator membuat konten podcast dan mendistribusikannya.

Baca juga: Cara Bagikan YouTube Music ke IG Stories Mirip Spotify

“Kami hanya fokus pada pengguna dan ekosistem YouTube dan membawa podcast ke dalamnya. Fokus kami adalah pada kreator. Jadi selama mereka merasa sukses dan bermanfaat, itulah kesuksesan bagi kami," kata Chuk.

Nasib Google Podcast

Pada Agustus 2022, YouTube juga diketahui menguji coba kolom khusus “Podcast” pada halaman "Explore" di Amerika Serikat. Lalu, pada Februari 2023, YouTube Music juga mengonfirmasi kedatangan podcast ke platformnya.

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Google (pemilik YouTube dan YouTube Music) membuat layanan khusus untuk podcast. Pada 2018, Google merilis "Google Podcast" yang bisa di-download di Play Store, App Store, atau diakses lewat situs podcasts.google.com. 

Lantas, bagaimana nasib Google Podcast dengan kehadiran dukungan khusus untuk podcast di YouTube Music?

Baca juga: Apple Music Punya 100 Juta Lagu, Lampaui Spotify dan YouTube Music

Menurut seorang juru bicara Goole, Google Podcast akan terus melayani pengguna di seluruh dunia.

"Apa yang kami lakukan dengan YouTube Podcast dan YouTube Music terpisah dari itu (Google Podcast), dengan fokus pada audio dan video. Kami tidak memiliki rencana untuk menggabungkan kedua aplikasi tersebut," kata juru bicara Google kepada 9to5Google.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com