Saat dimintai tanggapan, juru bicara TikTok mengungkapkan bahwa pemerintah Kanada juga tidak menyinggung atau mendiskusikan masalah terkait privasi dan keamanan data pengguna.
“Hal ini membingungkan karena pemerintah Kanada telah menetapkan pemblokiran TikTok di perangkat pegawai negeri sipilnya, tanpa menjelaskan masalah keamanan khusus yang terjadi atau meminta tanggapan kami," ujar juru bicara TikTok, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tech Crunch, Kamis (2/3/2023).
"Namun (langsung), melakukan pemblokiran (sepihak) seperti di Eropa dan Amerika Serikat," lanjut juru bicara perusahaan.
Baca juga: Uni Eropa Larang Pegawai Pemerintah Instal Tiktok di HP Pemerintahan
Padahal, menurut juru bicara TikTok, pihaknya selalu terbuka untuk melakukan diskusi terkait masalah keamanan dan privasi pengguna.
“Kami selalu bersedia untuk bertemu dengan pihak pemerintah, mendiskusikan bagaimana kami melindungi keamanan dan privasi pengguna Kanada. Namun, menyingkirkan TikTok dengan cara seperti ini tidak akan bisa mencapai tujuan bersama,” tambah juru bicara TikTok.
Kasus seperti ini bukan sekali dua kali terjadi. Pada Desember lalu, US House of Representative atau DPR-nya AS melarang penggunaan TikTok di HP pemerintah yang digunakan oleh staff.
Tidak berselang lama, AS kembali melakukan pemblokiran TikTok di 28 universitas dan perguruan tinggi negeri di beberapa negara bagian AS (Oklahoma, Alabama, dan Georgia).
Terakhir, pada awal 2023 lalu, Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS tengah melakukan pemungutan suara untuk merumuskan RUU (Rancangan Undang-undang) yang akan memblokir TikTok di AS.
Melalui pemaparan di atas, posisi TikTok tampaknya semakin terancam karena sejumlah pihak kerap mengkhawatirkan masalah yang serupa, yakni khawatir kalau pemerintah China akan mencuri dan memanipulasi data pengguna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.