Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Telkomsel Ajak Operator Seluler Ciptakan Industri yang Sehat

Kompas.com - 02/03/2023, 11:30 WIB
Reza Wahyudi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

BARCELONA, KOMPAS.com - Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam mengajak operator seluler di Indonesia untuk mewujudkan industri yang sehat.

Salah satu yang telah dilakukan Telkomsel untuk tujuan tersebut adalah dengan menghindari perang harga tarif pulsa dan internet. Menurut Hendri, perang tarif harga justru merugikan konsumen.

Dijumpai di sela perhelatan Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, Hendri mengatakan bahwa Telkomsel sebagai market leader di Indonesia, melakukan market repair dengan menghindari perang harga, dan fokus meningkatkan layanan.

"Alhamdulillah kini industri jauh lebih sehat karena berprinsip peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan," tutur Hendri kepada KompasTekno, Senin (27/2/2023) di Barcelona, Spanyol.

Baca juga: Tak Mau Perang Harga, Tri Fokus ke Kualitas Layanan

Ditambahkan Hendri, perang harga sejatinya merugikan industri itu sendiri. Sebab dengan perang harga tarif pulsa dan internet, maka operator seluler juga menjadi terbatas investasinya.

Ilustrasi SIMcard.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Ilustrasi SIMcard.

Akhirnya, jika tidak ada investasi pengembangan jaringan, maka konsumen juga yang rugi ujung-ujungnya.

Perang harga tarif pulsa dan internet antara operator seluler di Indonesia sempat terjadi di awal masa pandemi Covid-19, yaitu awal 2020 lalu.

Namun paket harga pulsa/internet yang murah itu tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas. Perang harga tarif internet saat itu justru membuat harga tarif rupiah per megabyte menjadi turun.

Baca juga: Gandeng Huawei, Telkomsel Bekali Karyawan dengan Keterampilan Digital

Belum lagi, karakter pelanggan seluler di Indonesia yang umumnya sekali beli kartu langsung buang, atau berganti ke provider lain jika promo telah habis. Hal ini tentunya berdampak negatif bagi operator seluler.

"Kalau ini terus dilakukan, operator akan sulit untuk investasi mengembangkan produk atau layanannya di masa depan. Kualitas layanan pasti turun. Yang rugi nanti pelanggan juga," pungkas Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com