Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Senat AS Kirim Surat ke Zuckerberg, Minta Tak Rayu Remaja Masuk Metaverse

Kompas.com - 07/03/2023, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Meta tampaknya terus gencar menggarap proyek metaverse bikinan perusahaan, salah satunya Horizon Worlds.

Istilah metaverse digunakan untuk menggambarkan sebuah dunia virtual baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual.

Di dalam metaverse Horizon Worlds bikinan Meta, pengguna bisa membuat avatar. Kemudian dengan menggunakan headset Vritual Reality (VR) Meta Quest, mereka bisa bergaul dengan teman, bertemu orang baru, bermain game, dan menghadiri acara (musik, olahraga, pertunjukan) di dunia virtual Horizon Worlds.

Baca juga: Meski Bikin Rugi Induk Facebook, Proyek Metaverse Tetap Lanjut 2023

Menurut informasi orang yang dekat dengan isu ini, Meta sedang memperbaiki desain dan layanan aplikasi metaverse Horizon Worlds yang masih seumur jagung, demi menarik lebih banyak pengguna remaja dan dewasa muda.

Menurut memo internal yang bocor di internet, Meta disebut-sebut mau mengizinkan pengguna berusia 13 hingga 17 tahun masuk ke metaverse Horizon Worlds pada bulan Maret ini.

Kabar itu rupanya sampai ke telinga dua anggota Senat Amerika Serikat, Richard Blumenthal dan Ed Markey. Keduanya pun dilaporkan menyurati CEO Meta Mark Zuckerberg untuk mendesak Meta agar menghentikan wacana membuka Horizon Worlds untuk remaja tersebut.

Menurut laporan outlet media The Wall Street Journal, Senator Blumentha dan Markey, dalam suratnya menuliskan:

Strategi apa pun untuk mengundang pengguna muda ke ruang digital yang penuh dengan potensi bahaya, tidak boleh didorong oleh tujuan untuk memaksimalkan keuntungan.

Kami meminta Anda untuk segera menghentikan rencana Meta untuk membawa pengguna remaja ke Horizon Worlds.


Meta belum memberikan tanggapan resmi soal kabar senator AS yang meminta pihaknya tak memberikan akses bagi pengguna remaja untuk masuk ke metaverse Horizon Worlds.

Baca juga: Tuvalu Ingin Pindahkan Negaranya ke Metaverse karena Terancam Tenggelam

Saat awal diluncurkan, platform metaverse Horizon Worlds milik Meta sempat bermasalah soal keamanan. Beberapa pengguna melaporkan telah diraba-raba dan dilecehkan secara seksual di Horizon Worlds.

Akibat laporan ini, Meta kemudian meluncurkan fitur "personal boundary" yang memungkinkan pengguna mengatur jarak avatar mereka dengan avatar orang lain di Horizon Worlds, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Selasa (7/3/2023).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke