Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silicon Valley Bank Kolaps, Bos-bos Startup Teknologi Ketar-ketir

Kompas.com - 13/03/2023, 15:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Silicon Valley Bank (SVB) kolaps dan akhirnya resmi ditutup otoritas berwenang Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/3/2023).

Sebelum bangkrut, SVB merupakan bank terbesar ke-16 di AS. Bank ini menyimpan deposit sekaligus pemberi pinjaman untuk banyak perusahaan rintisan (startup).

Kebangkrutan Silicon Valley Bank ini pun tak ayal membuat bos-bos startup teknologi ketar-ketir. Pasalnya, kebangkrutan ini berpotensi menimbulkan efek domino yang luas bagi industri startup teknologi. Dampak terparahnya adalah matinya banyak startup kecil.

Dengan penutupan SVB, nasabah tak bisa mengambil uang depositonya. Bahkan nasabah tersebut berpotensi kehilangan uang simpanan yang dititipkan kepada SVB.

Baca juga: Bank Para Startup Silicon Valley Bank Kolaps dalam 48 Jam

Hal itu bisa berdampak pada arus (cash flow) startup, khususnya startup kecil. Efek instan yang bisa dialami startup adalah ketidakmampuan menggaji pegawai dan menutup biaya operasional perusahaan, seperti sewa gedung/kantor, membayar penyedia perangkat lunak, biaya langganan layanan cloud, dan lainnya.

Bila pegawai tak menerima gaji tepat waktu, keuangan mereka pun berpotensi terganggu. Pada akhirnya, pegawai yang tak menerima gaji tepat waktu itu tak bisa membayar sewa rumah, belanja makanan, pengasuh anak, biaya sekolah, hingga bensin.

Di sisi lain, bila tak mendapatkan dana dari tempat lain, startup kecil yang bergantung dengan keberadaan Silicon Valley Bank, tak menutup kemungkinan bakal ikut kolaps.

Bos-bos startup teknologi "turun tangan"

Menurut laporan Reuters, beberapa bos startup teknologi bergerak cepat memberikan pinjaman untuk menyelamatkan sejumlah startup dari kejatuhan.

Misalnya, seperti yang dilakukan oleh CEO OpenAI, Sam Altman. Sosok penting di balik chatbot AI ChatGPT yang tengah naik daun itu dilaporkan menggunakan uangnya sendiri untuk menyelamatkan bisnis sejumlah perusahaan pasca-SVB bangkrut.

Salah satu orang yang meminta pinjaman dari Altman adalah Gurson, CEO Rad AI yang juga merupakan saudara dari Altman. Dalam waktu kurang dari dua jam, Altman menawarkan pinjaman dana enam digit (jutaan dollar AS) untuk menutup gaji para pegawai Gurson.

Saat dimintai komentar, Altman mengatakan "Saya ingat investor yang membantu saya ketika saya menjalankan startup dan saya sangat membutuhkannya. Saya selalu berusaha untuk pay it forward (melanjutkan kebaikan)".

Baca juga: Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan Sebulan Terakhir, dari Indonesia hingga Silicon Valley

Co-CEO startup fintech Brex, Henrique Dubugras juga "sibuk" mengakomodir jalur kredit darurat untuk membantu startup yang terdampak kebangkrutan SVB, agar bisa tetap membayar gaji pegawainya.

Pada Sabtu malam, Dubugras mengatakan Brex telah menerima permintaan pinjaman senilai 1,5 miliar dollar AS (setara Rp 23 triliun) dari hampir 1.000 perusahaan.

Bos startup kecil pun ikut beraksi untuk membantu startup yang terdampak kebangkrutan Silicon Valley Bank. Misalnya, seperti yang dilakukan Aleem Mawani, pendiri Streak, sebuah perusahaan dengan sekitar 30 karyawan.

Ia berkicau pada Jumat (10/3/2023), bahwa dia akan meminjamkan uang pribadinya tanpa syarat apa pun kepada perusahaan rintisan kecil lainnya yang khawatir soal cash flow untuk membayar gaji pegawai. Ia juga menghubungi sejumlah perusahaan keuangan untuk memberikan pinjaman bagi startup yang terdampak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com