Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti AS dan Kanada, Belgia Blokir TikTok dari HP Pemerintahan

Kompas.com - 14/03/2023, 13:04 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber GizChina

Menurut dia, TikTok yang dinilai dekat dengan pemerintah China, bisa menjadi alat propaganda melalui video-video yang direkomendasikan untuk ditonton pengguna.

Dalam kasus TikTok juga anggota parlemen mengatakan undang-undang keamanan nasional China dapat memaksa induk TikTok di China, ByteDance, untuk menyediakan akses ke data pengguna TikTok di AS.

Nah, UU Restrict yang diperkenalkan ini menjadi "senjata" AS untuk melawan ketakutan bahwa perusahaan yang memiliki hubungan dengan China dapat ditekan oleh pemerintah negara itu untuk menyerahkan informasi pribadi atau catatan komunikasi yang sensitif milik orang Amerika.

UU Restrict ini memberikan keleluasaan luas kepada Departemen Perdagangan untuk mengidentifikasi, dan kemudian untuk mengurangi, risiko yang dirasakan berasal dari teknologi yang diproduksi oleh perusahaan yang memiliki hubungan dengan "musuh" asing termasuk China, Rusia, Iran, Korea Utara, Kuba, dan Venezuela.

UU tersebut secara khusus mengarahkan Sekretaris Perdagangan untuk “mengidentifikasi, menghalangi, mengganggu, mencegah, melarang, menyelidiki, atau mengurangi” risiko keamanan nasional yang terkait dengan teknologi dari negara-negara tersebut.

Ini memungkinkan Sekretaris Perdagangan untuk bernegosiasi, masuk ke dalam, memaksakan dan menegakkan “tindakan mitigasi apa pun” sebagai respons.

Baca juga: TikTok Digugat, Dituduh Lacak Aktivitas Pengguna Tanpa Izin

TikTok bantah terafiliasi dengan pemerintah China

ByteDance, perusahaan induk TikTok dilaporkan sudah memindahkan kantor pusatnya dari China ke Singapura pada tahun 2020. Tindakan itu tampaknya diambil ByteDance untuk menjauhkan diri dari embel-embel "perusahaan China" yang selama ini melekat ke perusahaan.

Sebab, dari embel-embel perusahaan China itu, ByteDance dan TikTok kerap dinilai dengan pemerintah China, sehingga dikhawatirkan menjadi alat propaganda bahkan menyediakan akses ke data pengguna TikTok, khususnya pengguna asal Amerika Serikat. Ujungnya, TikTok diblokir dari HP pemerintahan seperti belakangan ini.

CEO TikTok, Shou Chew, juga mengatakan bahwa TikTok tidak pernah menerima permintaan berupa informasi pribadi atau catatan komunikasi yang sensitif milik pengguna asal Amerika, dari pemerintahan China.

Bila pun ada permintaan, Chew sesumbar bahwa TikTok tidak akan pernah mematuhinya. TikTok juga telah lama membantah bahwa penanganan data penggunanya memprihatinkan.

Dalam kasus AS, TikTok sendiri disebut telah mengambil langkah sukarela untuk memblokir data pengguna AS dari seluruh organisasi globalnya.

Salah satu langkah konretnya, TikTok meng-hosting data orang AS di server yang dioperasikan oleh Oracle, raksasa teknologi asal AS, bukan di luar negeri apalagi di China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber GizChina


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com